Selasa, 26 Maret 2013

Kisah Wanita Sholehah


Kisah Wanita Sholehah
Di Madinah ada seorang wanita cantik shalihah lagi bertakwa. Bila malam mulai merayap menuju tengahnya, ia senantiasa bangkit dari tidurnya untuk shalat malam dan bermunajat kepada Allah. Tidak peduli waktu itu musim panas ataupun musim dingin, karena disitulah letak kebahagiaan dan ketentramannya. Yakni pada saat dia khusyu berdoa, merendah diri kepada sang Pencipta, dan berpasrah akan hidup dan matinya hanya kepada-Nya.

Dia juga amat rajin berpuasa, meski sedang bepergian. Wajahnya yang cantik makin bersinar oleh cahaya iman dan ketulusan hatinya.

Suatu hari datanglah seorang lelaki untuk meminangnya, konon ia termasuk lelaki yang taat dalam beribadah. Setelah shalat istiharah akhirnya ia menerima pinangan tersebut. Sebagaimana adat kebiasaan setempat, upacara pernikahan dimulai pukul dua belas malam hingga adzan subuh. Namun wanita itu justru meminta selesai akad nikah jam dua belas tepat, ia harus berada di rumah suaminya. Hanya ibunya yang mengetahui rahasia itu. Semua orang tajub. Pihak keluarganya sendiri berusaha membujuk wanita itu agar merubah pendiriannya, namun wanita itu tetap pada keinginannya, bahkan ia bersikeras akan membatalkan pernikahan tersebut jika persyaratannya ditolak. Akhirnya walau dengan bersungut pihak keluarga pria menyetujui permintaan sang gadis.

Waktu terus berlalu, tibalah saat yang dinantikan oleh kedua mempelai. Saat yang penuh arti dan mendebarkan bagi siapapun yang akan memulai hidup baru. Saat itu pukul sembilan malam. Doa ‘Barakallahu laka wa baaraka alaika wa jamaa bainakuma fii khairin mengalir dari para undangan buat sepasang pengantin baru. Pengantin wanita terlihat begitu cantik. Saat sang suami menemui terpancarlah cahaya dan sinar wudhu dari wajahnya. Duhai wanita yang lebih cantik dari rembulan, sungguh beruntung wahai engkau lelaki, mendapatkan seorang istri yang demikian suci, beriman dan shalihah.
Jam mulai mendekati angka dua belas, sesuai perjanjian saat sang suami akan membawa istri ke rumahnya. Sang suami memegang tangan istrinya sambil berkendara, diiringi ragam perasaan yang bercampur baur menuju rumah baru harapan mereka. Terutama harapan sang istri untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah.

Setibanya disana, sang istri meminta ijin suaminya untuk memasuki kamar mereka. Kamar yang ia rindukan untuk membangung mimpi-mimpinya. Dimana di kamar itu ibadah akan ditegakkan dan menjadi tempat dimana ia dan suaminya melaksanakan shalat dan ibadah secara bersama-sama. Pandangannya menyisir seluruh ruangan. Tersenyum diiringi pandangan sang suami mengawasi dirinya.

Senyumnya seketika memudar, hatinya begitu tercekat, bola matanya yang bening tertumbuk pada sebatang mandolin yang tergeletak di sudut kamar. Wanita itu nyaris tak percaya. Ini nyatakah atau hanya fatamorgana? Ya Allah, itu nyanyian? Oh bukan, itu adalah alat musik. Pikirannya tiba-tiba menjadi kacau. Bagaimanakah sesungguhnya kebenaran ucapan orang tentang lelaki yang kini telah menjadi suaminya.

Oh...segala angan-angannya menjadi hampa, sungguh ia amat terluka. Hampir saja air matanya tumpah. Ia berulang kali mengucap istighfar, Alhamdulillah ‘ala kulli halin. "Ya bagaimanapun yang dihadapi alhamdulillah. Hanya Allah yang Maha Mengetahui segala kegaiban."

Ia menatap suaminya dengan wajah merah karena rasa malu dan sedih, serta setumpuk rasa kekhawatiran menyelubung. "Ya Allah, aku harus kuat dan tabah, sikap baik kepada suami adalah jalan hidupku." Kata wanita itu lirih di lubuk hatinya. Wanita itu berharap, Allah akan memberikan hidayah kepada suaminya melalui tangannya.

Mereka mulai terlibat perbincangan, meski masih dibaluti rasa enggan, malu bercampur bahagia. Waktu terus berlalu hingga malam hampir habis. Sang suami bak tersihir oleh pesona kecantikan sang istri. Ia bergumam dalam hati, "Saat ia sudah berganti pakaian, sungguh kecantikannya semakin berkilau. Tak pernah kubayangkan ada wanita secantik ini di dunia ini." Saat tiba sepertiga malam terakhir, Allah taala mengirimkan rasa kantuk pada suaminya. Dia tak mampu lagi bertahan, akhirnya ia pun tertidur lelap. Hembusan nafasnya begitu teratur. Sang istri segera menyelimutinya dengan selimut tebal, lalu mengecup keningnya dengan lembut. Setelah itu ia segera terdorong rasa rindu kepada mushalla-nya dan bergegas menuju tempat ibadahnya dengan hati melayang.

Sang suami menuturkan, "Entah kenapa aku begitu mengantuk, padahal sebelumnya aku betul-betul ingin begadang. Belum pernah aku tertidur sepulas ini. Sampai akhirnya aku mendapati istriku tidak lagi disampingku. Aku bangkit dengan mata masih mengantuk untuk mencari istriku. Mungkin ia malu sehingga memilih tidur di kamar lain. Aku segera membuka pintu kamar sebelah. Gelap, sepi tak ada suara sama sekali. Aku berjalan perlahan khawatir membangunkannya. Kulihat wajah bersinar di tengah kegelapan, keindahan yang ajaib dan menggetarkan jiwaku. Bukan keindahan fisik, karena ia tengah berada di peraduan ibadahnya. Ya Allah, sungguh ia tidak meninggalkan shalat malamnya termasuk di malam pengantin. Kupertajam penglihatanku. Ia rukuk, sujud dan membaca ayat-ayat panjang. Ia rukuk dan sujud lama sekali. Ia berdiri di hadapan Rabbnya dengan kedua tangan terangkat. Sungguh pemandangan terindah yang pernah kusaksikan. Ia amat cantik dalam kekhusyuannya, lebih cantik dari saat memakai pakaian pengantin dan pakaian tidurnya. Sungguh kini aku betul-betul mencintainya, dengan seluruh jiwa ragaku."

Seusai shalat ia memandang ke arah suaminya. Tangannya dengan lembut memegang tangan suaminya dan membelai rambutnya. Masya Allah, subhanallah, sungguh luar biasa wanita ini. Kecintaannya pada sang suami, tak menghilangkan kecintaannya kepada kekasih pertamanya, yakni ibadah. Ya, ibadah kepada Allah, Rabb yang menjadi kekasihnya. Hingga bulan kedepan wanita itu terus melakukan kebiasaannya, sementara sang suami menghabiskan malam-malamnya dengan begadang, memainkan alat-alat musik yang tak ubahnya begadang dan bersenang-senang. Ia membuka pintu dengan perlahan dan mendengar bacaan Al-Quran yang demikian syahdu menggugah hati. Dengan perlahan dan hati-hati ia memasuki kamar sebelah. Gelap dan sunyi, ia pertajam penglihatannya dan melihat istrinya tengah berdoa. Ia mendekatinya dengan lembut tapi cepat. Angin sepoi-sepoi membelai wajah sang istri. Ya Allah, perasaan laki-laki itu bagai terguyur. Apalagi saat mendengar istrinya berdoa sambil menangis. Curahan air matanya bagaikan butiran mutiara yang menghiasi wajah cantiknya.

Tubuh lelaki itu bergetar hebat, kemana selama ini ia pergi, meninggalkan istri yang penuh cinta kasih? Sungguh jauh berbeda dengan istrinya, antara jiwa yang bergelimang dosa dengan jiwa gemerlap di taman kenikmatan, di hadapan Rabbnya.

Lelaki itu menangis, air matanya tak mampu tertahan. Sesaat kemudian adzan subuh. Lelaki itu memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini, ia lantas menunaikan shalat subuh dengan kehusyuan yang belum pernah dilakukan seumur hidupnya.
Inilah buah dari doa wanita shalihah yang selalu memohonkan kebaikan untuk sang suami, sang pendamping hidup.
Beberapa tahun kemudian, segala wujud pertobatan lelaki itu mengalir dalam bentuk ceramah, khutbah, dan nasihat yang tersampaikan oleh lisannya. Ya lelaki itu kini telah menjadi dai besar di kota Madinah.
Memang benar, wanita shalihah adalah harta karun yang amat berharga dan termahal bagi seorang lelaki bertakwa. Bagi seorang suami, istri shalihah merupakan permata hidupnya yang tak ternilai dan "bukan permata biasa".

(Dari kumpulan kisah nyata, Abdur Razak bin Al Mubarak)

Senin, 25 Maret 2013

Do'a Ibu Yang Sedang Hamil/Mengandung


Berikut ini adalah beberapa do'a ibu hamil atau perempuan yang sedang mengandung yang diambil dari Al-qur'an dan dibaca oleh suami dan istri, selengkapnya.

Do’a untuk ibu hamil dibaca oleh suami-istri

Q.S.2 (Al Baqarah) ayat 286 :

… رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَـنَا بِهِ وَاعْفُ عَنـَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

286………”Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”

Q.S.25 (Al Furqan) ayat 74 :

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً

74.”Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan Jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.

Q.S.3 (Ali Imran) ayat 173 :

.. حَسْبُنَا اللّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

173.: ………..“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung”.

Q.S.8 (Al Anfal) ayat 40 :

.. نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ

40. ………. Dia adalah Sebaik-baik pelindung dan Sebaik-baik penolong”.

وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظيْمِ
“Tidak ada daya upaya dan kekuatan, melainkan dengan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia”

Minggu, 24 Maret 2013

Doa Dan Wiridan Ibu Hamil Sampai Melahirkan


Wiridan wanita hamil

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ [الفرقان

Robbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyatinaa qurrota a’yun

Artinya : "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. 25:74)
Dibaca sebanyak -banyaknya.


 Doa agar mudah melahirkan

ﺤﻨﺎ ﻭﻟﺪﺖ ﻤﺭﻴﻡ ﻭﻤﺭﻴﻡ ﻭﻟﺪﺖ ﻋﻴﺴﻰ ﺍﺨﺮﺝ ﺍﻴﻬﺎ ﺍﻟﻤﻮﻟﻮﺪ ﺒﻗﺪﺮﺓ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﺍﻟﻤﻌﺒﻮﺪ

“ Hannaa Waladat Maryama Wa Maryama Waladat ‘Iisaa Ukhruj Ayyuhal Mauluudu Biqudrotil Malikil Ma’buudi “.

Artinya : “ Hana melahirkan Maryam, sedangkan Maryam telah melahirkan ‘Isa. Keluarlah (lahirlah) hai anak dengan sebab kekuasaan Raja (Allaah) yang disembah “.
Dibaca saat proses persalinan sebanyak-banyaknya oleh ibu yang akan melahirkan dan orang-orang yang hadir di saat persalinan.

 Doa setelah melahirkan

أُعِيْذُهُ بِالوَاحِدِ الصَّمَدِ مِنْ شَرِّ كُلِّ ذِى حَسَدٍ

U’iidzuhuu bil waahidis shomadi min syarri kulli dzii hasadin

Artinya : "Aku berlindung akannya dengan pertolongan Tuhan yang Esa yang ditumpu segala kehendak kepadaNya daripada sekalian yang mempunyai dengki"

Dibaca 3 atau 7 X

 Setelah bayi lahir diadzani ditelinga sebelah kanan dan dibacakan doa

إِنّى أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ( آل عمران

“Innii u’iidzuhaa bika wa dzurriyyatahaa minas syaithoonir rojiimi”

Artinya : "Sesungguhnya aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk." (QS. 3:36).

Kemudian dibacakan kalimah Iqomah ditelinga sebelah kiri, diberi nama yang bagus, dicukur rambutnya, dicelaki dan disuapi makanan-makan yang manis seperti madu, kurma dll. Sambil dibacakan doa

اللهم بارك لنا ولهذا الولد في حياته وطول عمره بطاعتك يا ارحم الراحمين

Allaahumma baarik lanaa wa lihaadzal waladi fii hayaatihii wa thowwil ‘umrohuu bi thoo’atika Yaa arhamar Roohimiin

Artinya : “Ya Allah, berikanlah keberkahan pada kami dan anak ini, serta panjangkan umurnya dengan senantiasa (menjalani) taat kepada-Mu wahai Dzat Yang paling menyayangi diantara yang menyayangi

Doa mencium anak kecil

اللهم حببه واحب من يحبه

“Allaahumma habbibhu wa ahibba man yuhibbuhuu”

Artinya : “Ya Allah cintailah dia dan cintai pula orang-orang yang mencintainya

Sabtu, 23 Maret 2013

Ganjaran Memelihara dan Mendidik Anaka Perempuan


Kehadiran anak dalam rumah tangga muslim merupakan nikmat yang besar dari Allah Ta’ala. Namun, sebagian orang ada yang lebih mendambakan kehadiran anak laki-laki daripada anak perempuan. Anak laki-laki dianggap lebih mulia daripada anak perempuan. Mereka bangga dan bergembira tatakala dikaruniai anak laki-laki. Sebaliknya, bagi sebagian orang kehadiran anak perempuan merupakan aib dan dianggap bencana. Mereka sedih dan kecewa jika dikaruniai anak perempuan. Padahal kehadiran anak perempuan juga termasuk nikmat dari Allah. Bahkan Islam secara khusus menjelaskan tentang keutamaan anak perempuan dan ganjaran bagi orangtua yang memelihara dan mendidik anak-anak perempuan mereka.
Al Imam Muslim rahimahullah membuat sebuah bab dalam kitab shahihnya dengan judul (باب فَضْلِ الإِحْسَانِ إِلَى الْبَنَاتِ) “Keutamaan Berbuat Baik kepada Anak-Anak Perempuan”. Beliau membawakan tiga hadits sebagai berikut :
Pertama. Hadits dari  ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata, 
جَاءَتْنِى امْرَأَةٌ وَمَعَهَا ابْنَتَانِ لَهَا فَسَأَلَتْنِى فَلَمْ تَجِدْ عِنْدِى شَيْئًا غَيْرَ تَمْرَةٍ وَاحِدَةٍ فَأَعْطَيْتُهَا إِيَّاهَا فَأَخَذَتْهَا فَقَسَمَتْهَا بَيْنَ ابْنَتَيْهَا وَلَمْ تَأْكُلْ مِنْهَا شَيْئًا ثُمَّ قَامَتْ فَخَرَجَتْ وَابْنَتَاهَا فَدَخَلَ عَلَىَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فَحَدَّثْتُهُ حَدِيثَهَا فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « مَنِ ابْتُلِىَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَىْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ »
“Ada seorang wanita yang datang menemuiku dengan membawa dua anak perempuannya. Dia meminta-minta kepadaku, namun aku tidak mempunyai apapun kecuali satu buah kurma. Lalu akau berikan sebuah kurma tersebut untuknya. Wanita itu menerima kurma tersebut dan membaginya menjadi dua untuk diberikan kepada kedua anaknya, sementara dia sendiri tidak ikut memakannya. Kemudian wanita itu bangkit dan keluar bersama anaknya. Setelah itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dan aku ceritakan peristiwa tadi kepada beliau, maka Nabi shallallhu ‘alaii wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudia dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api neraka” (H.R Muslim 2629)
Kedua. Diriwayatkan juga dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,
جَاءَتْنِى مِسْكِينَةٌ تَحْمِلُ ابْنَتَيْنِ لَهَا فَأَطْعَمْتُهَا ثَلاَثَ تَمَرَاتٍ فَأَعْطَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا تَمْرَةً وَرَفَعَتْ إِلَى فِيهَا تَمْرَةً لِتَأْكُلَهَا فَاسْتَطْعَمَتْهَا ابْنَتَاهَا فَشَقَّتِ التَّمْرَةَ الَّتِى كَانَتْ تُرِيدُ أَنْ تَأْكُلَهَا بَيْنَهُمَا فَأَعْجَبَنِى شَأْنُهَا فَذَكَرْتُ الَّذِى صَنَعَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا الْجَنَّةَ أَوْ أَعْتَقَهَا بِهَا مِنَ النَّارِ »
“Seorang wanita miskin datang kepadaku dengan membawa dua anak perempuannya, lalu  aku memberinya tiga buah kurma. Kemudian dia memberi untuk anaknya masing-masing satu buah kurma, dan satu kurma hendak dia masukkan ke mulutnya untuk dimakan sendiri. Namun kedua anaknya meminta kurma tersebut. Maka si ibu pun membagi dua kurma yang semula hendak dia makan untuk diberikan kepada kedua anaknya. Peristiwa itu membuatku takjub sehingga aku ceritakan perbuatan wanita tadi kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, : Sesungguhnya Allah telah menetapkan baginya surga dan membebaskannya dari neraka” (H.R Muslim 2630)
Ketiga. Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata  bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku” (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau). (HR Muslim 2631)
Faedah Hadits
Hadits-hadits di atas mengandung beberapa faedah :
1. Hadits-hadits di atas menunjukkan keutamaan anak-anak perempuan dalam agama Islam. Imam An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Hadits-hadits di atas menunjukkan keutamaan berbuat baik kepada anak-anak perempuan, memberi nafkah kepada mereka, serta bersabar dalam mengurus seluruh urusan mereka“
2. Anak perempuan merupakan ujian bagi orangtua. Sebagian orang tidak suka dengan kehadiran anak perempuan dan sangat bergembira ketika memiliki anak laki-laki. Oleh karena itu kehadiran anak-anak perempuan dianggap sebagai ujian. Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Anak perempuan disebut sebgai ibtilaa’ (ujian) karena umumnya manusia tidak menyukai mereka”. Hal ini juga sebagaimana Allah Ta’ala firmankan :
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالأُنثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدّاً وَهُوَ كَظِيمٌ يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِن سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلاَ سَاء مَا يَحْكُمُونَ
Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah , Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu “ (An Nahl:58)
3. Yang dimaksud mengayomi anak perempuan adalah menunaikan hak-hak mereka seperti makan, pakaian, pendidikan, dan lain-lain. Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksud (عَالَ) adalah menunaikan hak-hak dengan menafkahi dan mendidik mereka serta memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lainnya”.
4. Terdapat ganjaran yang besar bagi orangtua yang mengayomi anak perempuan mereka, berupa nikmat surga, terhalangi dari siksa api neraka, dan kedekatan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di akhirat.
Saudaraku, lihatlah bagaimana Islam memuliakan anak perempuan dan memberi ganjaran khusus bagi orang tua yang mau mengayomi anak-anak perempuan mereka. Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan kita keturunan yang shalih dan shalihah. Wallahul musta’an. 

Referensi : Syarh Shahih Muslim, Imam An An Nawawi rahimahullah.

Jumat, 22 Maret 2013

Cara Mendidik Anak Perempuan

Anak perempuan adalah calon para ibu yang mana ibu adalah madrasah bagi anak-anaknya.  Untuk mendapatkan anak yang baik, shaleh, cerdas dan kuat maka diperlukan seorang ibu yang memiliki karakter dan sifat seperti itu.  Masa depan anak akan sangat dipengaruhi oleh perilaku orangtuanya terutama ibunya.  Dalam mendidik anak perempuan tentu berbeda penanganannya daripada mendidik anak laki-laki.  Jangan sampai konsepnya terbalik, bisa jadi anak laki-laki berperilaku seperti anak perempuan dan begitu pula sebaliknya anak perempuan berperilaku seperti anak laki-laki.

Dalam mendidik anak perempuan maka harus dimulai dari teladan orangtuanya.  Teladan yang baik akan lebih mudah diterima anak dan anak akan mengikuti apa yang biasanya orangtuanya lakukan.  Lalu bagaimana tips dalam mendidik anak perempuan, berikut tips dan cara yang baik dalam mendidik anak perempuan

1.  Tanamkan keimanan 

Untuk menciptakan anak perempuan yang shaleh maka pendidikan pertama yang harus diberikan adalah tentang keimanan.  Keimanan ini akan berkaitan dengan ilmu Tauhid.  Pondasi dasar ini harus dibangun secara baik.  Pendidikan yang bisa diberikan antara lain ilmu tentang pengenalan rukun iman, rukun Islam, kalimat Tauhid dan lain sebagainya.  Apabila orantuanya tidak bisa memberikan pengetahuan tentang ini maka solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menyekolahkan anak pada ahlinya yang sudah terpercaya.  

2.  Mengajari menutup aurat

Anak perempuan paling banyak aurat yang harus ditutupinya.  salah satu yang penting adalah memakai jilbab.  Kenalkan jilbab pada anak perempuan sejak usia dini.  Fungsinya adalah ketika anak sudah dewasa maka si anak akan terbiasa memakai jilbab.  Dalam memakai jilbab, anak tentunya akan banyak melihat teladan yang diberikan orangtuanya terutama ibunya.  Apabila ibunya memakai jilbab dengan baik maka si anak juga akan mengikuti apa yang dilakukan oleh ibunya.  Untuk menarik anak agar mau memakai jilbab maka kita bisa memberikan jilbab yang menarik dan nyaman ketika dipakai oleh si anak.

Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: ’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan khumur (jilbab)nya ke dadanya.” (QS. An-Nur:31)

3.  Mendidik ketakwaan

Agar keimanan anak perempuan lebih kuat lagi maka nilai-nilai ketakwaan juga harus diajarkan sejak kecil.  Ajarkan pada anak perilaku-perilaku yang sesuai dengan syariat.  Jauhkan anak dari tontonan yang tidak islami, seperti film kartun yang banyak mengandung unsur kekerasan.  Untuk melatih ketakwaan anak maka kita bisa mengajarkan anak bagaimana tata cara shalat, tata cara berpuasa dan praktekkan bersama-sama.

4.  Mengajarkan anak tentang ikhtilat

Ikhtilat yaitu bercampur baur antara laki-laki dan perempuan.  Ajarkan anak tentang pengetahuan ini.  Jangan biarkan anak berduaan dengan orang lain yang bukan mahramnya.

"Janganlah seorang lelaki masuk ke (rumah) seorang perempuan yang sedang ditinggalkan suaminya, kecuali bersamanya seorang lelaki lain atau dua orang lelaki.”(HR. Muslim)

5.  Mendidik kemandiriannya dan kelembutan

Anak perempuan diibaratkan seperti tulang rusuk.  Apabila diluruskan dengan cara yang kasar maka ia akan patah akan tetapi bila tidak diluruskan maka ia akan tetap bengkok.  Berikanlah contoh yang baik di dalam lingkup keluarga, mulai dari sikap mandiri dan sikap bertutur kata.  Jangan coba-coba untuk mengucapkan kata-kata yang kasar dan seronok di dalam keluarga, karena anak pasti akan mengikutinya, termasuk anak perempuan.  Dlam melatih kemandiriannya maka kita bisa melatihnya dengan memakai baju sendiri, mencuci baju sendiri, menyeterika baju sendiri dan mengajarinya memasak.  dan masih banyak lagi contoh lain yang bisa kita ajarkan.  Jangan biasakan meladeni anak dalam segala hal karena hal tersebut hanya akan membuat anak manja.

Mendidik anak perempuan merupakan tangung jawab orangtua yang harus ditunaikan hingga ada lelaki yang meminangnya.  Hal yang paling berkaitan dengan perempuan adalah tentang menutup hijab.  Karena perempuan identik dengan hijab/jilbab.  Jilbab jangan sampai ditanggalkan karena hal tersebut adalah kewajibannya.  Di era modern seperti saat ini, godaan perempuan lebih banyak dan dibutuhkan pondasi keimanan yang kuat.  Menjadikan anak yang shalehah adalah impian setiap keluarga.

Kamis, 21 Maret 2013

Ibu aku rindu padamu

Siapa yang menghapus air matamu saat tangismu berderai?
Dengan tangan lembutnya perlahan dia usap air mata ini, dengan jutaan kasih.

Siapakah yang memberi ciuman mesra saat kau kecil?

Dengan uluran kasihnya dia cium kedua pipi kita. Disaat malam menjelma dia rela tidur dengan tanpa selimut demi anaknya, agar tak kedinginan.

Dia yang membersihkan kotoran-kotoran yang tiap kali aku keluarkan tanpa rasa malu, dia bersihkan perlahan tanpa rasa jijik. Dia yang selalu menceritakanku tentang semua kisah di dunia ini sebelum mataku terlelap hiasi hening malam. Di pagi yang cerah dia selalu menggendongku kemana dia pergi, kasihnya sungguh tak ada batas.

Ibu kau adalah malaikat ku yang mengajariku tentang semua dan kini aku tahu tentang segalanya. Di kala aku mulai dewasa dia yang selalu memberiku yang terbaik. Mengajariku saat aku belajar di malam hari.

Ibu kini aku kesepian diantara langit malam hari, hanya langit gelap yang sanggup kutatap. kini aku harus menjalani hari-hari sepi tanpa mu. Aku ingati semuanya, kau yang selalu menjemputku penuh senyum tulus di muka pintu saat aku datang. Ibu aku rindu doa-doa tulusmu dari relung hatimu.

Ibu doakanlah, aku kini sedang melangkah. Menjalani hariku demi citaku.ibu lepaslah kepergianku ini dengan uluran tangan dan sejuta maaf mu. Doamu ibu, selalu ku nanti. Mohon kan kepada Allahhu Robbi agar dia besertaku selalu di sela-sela hidup ku.

Ibu lepaskanlah aku kelaut biru, akan ku arungi dan aku seberangi. Ingin rasanya aku merasakan saat indah bersamamu selalu. Namun kini aku jauh darimu. Ibu aku rindu senyum indahmu, ibu aku rindu kasih tulusmu , aku rindu cerita-ceritamu di malam menjelang tidurku,aku rindu suapan makanan yang kau suapkan padaku saat aku kecil dulu, aku rindu tidur dipangkuan mu. Ibu aku rindu saat –saat bersama mu.ibu andai waktu ini dapat diulang kembali akan aku persembahkan yang terbaik bagimu.

Ibu maafkan aku anakmu ini, belum bisa bahagiakan mu. Ibu di pagi yang mulai menjelma ini, akan aku panjatkan doa bagimu. Ibu hanya doa yang mampu aku kirimkan untuk mu, aku tahu ini tak sebanding dengan kasihmu yang tulus padaku. Namun apa dayaku ibu,,,sesungguhnya akupun menyesal, aku belum berikan kepadamu yang terbaik. Andai kau kini ada dihadapanku. Aku rela bersujud dan mencium telapak kakimu yang mulia. Ibu maafkan anakmu ini ibu....anakmu yang selalu membuatmu gelisah ,,,,anakmu yang selalu membuatmu menangis karena tingkah brutal ku. Ya Robb ampuni dosa ibu ku Ya Rabb...berilah syurga yang tertinggi baginya. (jerit kerinduan)

ingati selalu kasih sayang nya

Rabu, 20 Maret 2013

Cinta Pilihan Sang Ibu

Suatu Hari..

Seorang anak gadis bertanya kepada ibunya: “Ibu, ajarkan anakmu ini untuk memilih pasangan hidup?”
Si ibu tersenyum, dan dengan bijak menjawab, “Anakku , jangan kau menikahi seorang lelaki hanya Karena ketampanannya, kelak akan kecewa, Karena ia pasti akan tua.

Nak, jangan pula memilihnya hanya dia dikagumi banyak wanita, Karena kau belum tahu apa kekurangannya. Tidak pula Karena kekayaan atau Karena nasabnya, Karena kekayaan tidak pernah kekal, nasab tidak menjamin kemuliaan dirinya.”

“Nak, pilihlah si dia Karena akhlaknya yang mulia.

Pilihlah dia Karena imannya.

“Bu, bagaimana ingin tahu dirinya akan membuatku bahagia, padahal belum tentu dia kaya, tampan, terkenal?” Tanya sang anak lagi.

“Nak, ketampanan dan kecantikan ada pada hati yang merasa. Kaya ada pada hati yang Qonaah. Terkenal di hadapan manusia belum tentu mulia di hadapan-Nya.”

“Perbaikilah akhlakmu, perbaharuilah niatmu, kuatkan imanmu, perbanyak amalmu…
Lalu jika hari itu tiba…

Terimalah pemuda yang berani melamarmu. Setidak-tidaknya dia berniat baik kepadamu, bukan menggodamu. Namun Karena keinginannya menjaga kesucian cinta. Kau tentu boleh memilih, namun ingatlah, jika kau alihkan cintamu pada harta, ketampanan, juga keturunannya, maka kamu pasti akan kecewa. Kerana boleh jadi itu hanya topeng darinya.”

“Istikharahlah..



Dan.. Jika pilihanmu mantap padanya…
Menikahlah nak, Karena itu adalah sebaik-baik penawar fitnah kau akan rasakan kebahagiaan Karena memenangkan Allah dalam pilihanmu.

Rasailah cinta bersamanya…
Kelebihannya membuatmu tersenyum bahagia…

Kekurangannya akan menjadi bibit-bibit cinta di antara kalian..
Karena kalian tercipta untuk saling mengisi…

Saling memperbaiki akhlak..
Semangati langkahnya, kukuhkan semangat juangnya.

Harungi bahtera rumah tangga dengan senyum ceria.
Kelak didiklah anak-anakmu untuk menjadi pejuang yang setia pada cinta yang Mulia..

Lahirkan keturunan yang kuat tauhidnya, mulia akhlaknya, kukuh azamnya.
Dan…
Kelak, ibumu ini akan bahagia menimang cucu seorang pejuang sejati

Selasa, 19 Maret 2013

Antara Wanita dan Sapi Perah

Di jaman sekarang,wanita sama sapi perah tidak ada bedanya,

kalian nanya,ko bisa begitu ??

FAKTA

iya lah persis sapi perah,
coba kita perhatikan sapi perah,si sapi di pegang,di raba,di remas remas,tapi tidak minta nikah,
DAN jaman sekarang para wanita juga kalo ada yang pacaran,kelakuan nya ngga jauh beda sama sapi perah,si wanita di pegang,di raba,malahan ada yg bersetubuh ( blum halal) dengan alsan cinta,udah gitu pas putus si wanita cuma nangis 2 atau 3 hari,selanjutnya mereka begitu lagi,tanpa ada tindak lanjut dari diri wanita itu sendiri untuk masa depannya,
misalnya nih,hubungan boleh,tp cuma sekedar ta'aruf,
tapi entah kenapa si wanitanya itu tidak kapok kapok,yg ujung ujung mereka banyak di pegang oleh banyak lelaki,

untuk para wanita,jika kalian tidak ingin di sebut SAPI PERAH,maka jagalah agama,kehormatan,harga diri serta nama baik kalian,
pegang kuat syariat agama,tutupi aurat,
dan jika para wanita tidak taat akan agama,berarti wanita sama sapi perah tidak jauh beda,

Senin, 18 Maret 2013

Muslimah Cantik itu Tidak Memandang dan Tidak Dipandang


~Bismillahirrahmanirrahim…
Assalamualaikum..
hayatilah…

Suatu kisah
Kisah benar belaka
seorang pemuda dalam pencarian
Mencari pemilik rusuk kirinya
Sudah bertahun bersendirian
Muncullah calon yang entah ke berapa
Seperti biasa
Diusulkan emak tersayang

Bukan calang-calang calon yang diusulkan
Lulusan universiti Timur Tengah
Menghormati permintaan si anak
Yang mahu pendamping solehah
Sejuk mata memandang
Bertudung labuh litup
Pandai berbahasa Arab
Pendek kata tip top!

Si pemuda mulakan istikharah
Hampir berminggu
Setelah meneliti gambar
Mula mencari maklumat
Sebelum sesi taaruf bermula

Si pemuda menjenguk ke web
Laman Friendster kegemaran ramai
Yang kini mungkin Facebook
Satu keajaiban!!!
Si lelaki tidak pernah punya web sedemikian
Tiba-tiba tergamam
Si gadis masih anggun
Bertudung labuh litup
Namun, bergambar sakan
Aduh!

Terkejut bukan kepalang
Calon solehah direject tanpa ihsan
Bukan menjadi pilihan
Kerana gambar ditayang
Dengan penuh sakan
Pemilihan terbatal

Dia pernah berkata
Perempuan cantik itu
Tidak memandang dan tidak dipandang
Perempuan cantik itu
Tidak mengenali dan tidak dikenali
Perempuan cantik itu
Tidak menegur dan tidak ditegur

Akhirnya
Solehah kempunan calon soleh
Merayu untuk dipertimbangkan
Tapi sayang sekali
Si pemuda tetap
Tidak berganjak dengan keputusan

Wahai Muslimah
Aku dan kamu
Mari mempelajari, mencontohi
Watak-watak wanita salafussoleh
Sifat, pengorbanan dan perjuangan mereka
Kerana wanita solehah itu
Lebih baik daripada
seribu lelaki yang tidak soleh

p/s : puisi ini memang sengaja di copy…
Wahai adik2 muslimah marilah mengambil iktibar,
jadilah muslimah sebenar,
jangan berselindung disebalik tudung litupmu itu.
sampaikanlah pada sahabat sahabat kalian
sekiranya mereka bertepatan dengan puisi ini..