Kamis, 19 September 2013

Khodijah rodiyallohu ‘anha, Sosok Muslimah yang Dicintai Alloh subhanahu wata’ala

Khodijah rodiyallohu ‘anha adalah sosok muslimah yang dicintai alloh subhanahu wata’ala sebagaimana diriwayatkan, bahwasnnya ketika ia sedang sekarat, maka Malaikat Jibril datang dari langit seraya berkata, “Wahai Muhammad, Alloh mengucapkan salam kepada Khodijah.” Dan Dia berkata kepadamu, wahai Muhammad beri kabar gembira kepada Khodijah dengan istana dari mutiara di durga, di sana tiada kegaduhan dan keletihan.”

Perhatikanlah cinta itu! Ia sebentar lagi akan mati, ia akan melihat semua itu di surga, lalu mengapa Malaikat Jibril dari langit menyampaikan berita itu??

Agar kita semua tahu bahwa ketika Alloh mencintai seorang hamba, maka Dia akan memuliakan hamba itu. Sesungguhnya kabar itu untuk kita, sehingga kita mengetahui kedudukan Khodijah dan kedudukan orang-orang yang mencintai Alloh.

Ketika Alloh mencintai seorang hamba, Dia akan mencintainya dengan cinta yang sangat. Maka siapakah yang berusaha mencapai kedudukan yang mulia ini? Yaitu kedudukan orang-orang yang dicintai Allloh subhanahu wata’ala. Sungguh tidak ada kecintaan yang lebih agung dari meraih kecintaan di sisi Alloh…

Dalam hadits Qudsi, Rasululloh shalallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ : مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلاَ يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيْذَنَّهُ

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu berkata : Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhya Allah ta’ala berfirman : Siapa yang memusuhi wali-Ku maka Aku telah mengumumkan perang dengannya. Tidak ada taqarrub (pendekatan diri) seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku cintai kecuali dengan  beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil  (perkara-perkara sunnah) maka Aku akan mencintainya dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi.” (HR. al-Bukhori)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar