Seorang gadis remaja, bagi kafilah-kafilah gurun padang pasir bagaikan
‘seekor rusa kecil’. Sedangkan bagi bangsa Jepang, ia laksana ‘sekuntum
bunga sakura yang sedang merekah’. Wow…, indah bukan?????
Keindahan bola mata dan bibirnya seindah pancaran keindahan batu permata
dan batu safir. Kata-katanya mampu menghembuskan kesejukan pagi hari di
musim semi. Senyumnya bagaikan kemegahan sinaran matahari. Dan jalannya
pun laksana barisan bidadari.
Gadis remaja, seperti ia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang
terindah di dunia ini. Dialah penjelmaan kecantikan bunga-bunga yang
bermekaran di atas muka bumi.
Tidak seorang pun pernah berkata sejujur seperti ia berbisik di telinga kekasihnya bahwa kekasihnya itu begitu luar biasa.
Gadis remaja adalah secercah kesan, sepercik keilahian yang diberikan
Tuhan kepada kita sebagai gambaran hal-hal yang akan datang. Dia tak
begitu berdaya dan rapuh, belum menjelma menjadi wanita perkasa
(bijaksana).
Tuhan banyak memberikan anugerah kepadanya, dan banyak pula yang
mengharapkan dan mengimpikan kebaikan mengalir dari dirinya. Tak ada
makhluk lain yang diinginkan seperti menginginkan dirinya. Dia kan
menjadi pasangan hidup bagi laki-laki dan ibu dari anak-anaknya.
Nah, begitulah gambaran tentang sosok kamu para remaja muslimah. Bangga
bukan? Menjadi seorang perempuan? So, biar kamu-kamu semua bisa menjadi
sosok muslimah cantik lahir batin, maka kamu kudu banyak tahu mengenal
sosok dirimu dan apa yang kudu kamu lakuin dalam mengisi masa remajamu.
Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri. Seringkali di usia
remaja ini kamu bingung untuk memilih arah tujuan. Akhirnya kamu pun
senang sekali mencari berbagai bentuk perhatian dari banyak orang dengan
perilaku yang nyeleneh, aneh, dan senang jika diliatin serta dikenal
banyak orang. Suka dipuji dan berambisi menjadi yang terkeren dan
terbeken.
Hal seperti ini masih dalam tahap wajar, namun jika tidak diimbangi oleh
kepribadian serta keimanan yang kuat, seringkali kamu menjadi terpedaya
hingga lupa diri karena nafsu yang mendominasi perilakumu.
Usia remaja seperti kamu sudah tidak bisa dikatakan anak-anak lagi, tapi
juga belum pantas disebut dewasa, yakh… masih Manusia ½ Dewa…sa.
Masa remaja adalah masa yang paling menyenangkan. Para remaja seusia
kamu tidak perlu dipusingkan dengan permasalahan hidup. Nggak repot
ngurusin keamanan Negara, politik, ekonomi, dan tetek bengek lainnya.
Kebebasan adalah hal yang kamu inginkan.
Begitukah???
Kebebasan apa yang umumnya kamu tuntut dari para orang dewasa dan lingkungan sekitarmu?
•Kebebasan berkarya
•Kebebasan mengungkapkan pendapat atau kehendak
•Kebebasan mengekspresikan kemampuan dan bakat
•Kebebasan melakukan ini-itu tanpa memandang efek positif dan negative (yang penting happy).
Sah-sah saja mengimpikan kebebasan. Tapi bebas dan bertanggung-jawab
serta bermoral adalah syarat yang kudu kamu penuhi sebelumnya. Begitulah
aturan mainnya. Karena kita adalah manusia yang memiliki aturan main,
yakni tanggung-jawab dan moralitas.
Seringkali aturan main ini tidak diterima oleh remaja seumuran kamu,
alias nggak ada dalam ‘kamus ABG’ masa kini yang mengharapkan kebebasan
tanpa ikatan dan aturan, apalagi moralitas dan tanggung-jawab. Di
sinilah awalnya penyelewengan dalam memaknai kalimat ‘bebas’.
Di era sekarang ini remaja muslimah menjadi incaran utama yang paling
empuk oleh raksasa bisnis, seperti media dan produk. Oleh karena itu,
hendaklah kamu selalu menanamkan sikap waspada dan menanamkan keimanan
yang kokoh. Karena hal-hal seperti itu lebih banyak memberikan
kesempatan untuk berbuat kemungkaran dan menjauhkan diri dari mengingat
Tuhan.
Namun, di sisi lain, kita acungkan jempol bagi remaja yang aktif dalam
kegiatan Masjid, menghadiri majelis ta’lim, dan rutinitas kerohanian
lainnya.
Remaja muslimah adalah generasi penerus, pendidik masa depan. Oleh
karena itu jagalah fisik dan rohanimu, pikiran dan akhlakmu sebaik
mungkin. Kamu bisa menjadi remaja muslimah yang lincah, kreatif,
produktif, dan dapat memberikan kontribusi positif bagi keluarga,
sahabat, dan orang-orang di sekelilingmu, bahkan bagi agama dan
negaramu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar