Senin, 28 Februari 2011

wanita termulia,wanita terhina

Sejarah telah mencatat beberapa nama wanita terpandang yang di antara mereka ada yang dimuliakan Allah dengan syurga, dan di antara mereka ada pula yang dihinakan Allah dengan neraka. Wanita Yang Beriman Sabda Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam : "Seutama-utama wanita ahli syurga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam binti Imran dan Asiyah binti Muzahim." (HR. Ahmad)

1.Khadijah binti Khuwailid

Dia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang terhormat sehingga mendapat tempaan akhlak yang mulia, sifat yang tegas, penalaran yang tinggi, dan mampu menghindari hal-hal yang tidak terpuji sehingga kaumnya pada masa jahiliyah menyebutnya dengan ath thahirah (wanita yang suci). Dia merupakan orang pertama yang menyambut seruan iman yang dibawa Muhammad tanpa banyak membantah dan berdebat, bahkan ia tetap membe-narkan, menghibur, dan membela Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di saat semua orang mendustakan dan mengucilkan beliau. Khadijah telah mengorbankan seluruh hidupnya, jiwa dan hartanya untuk kepentingan dakwah di jalan Allah. Ia rela melepaskan kedudukannya yang terhormat di kalangan bangsanya dan ikut merasakan lemparan yang dikenakan pada keluarganya.

Peribadinya yang tenang membuat-nya tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan mengikuti kebanyakan pendapat penduduk negerinya yang menganggap Muhammad sebagai orang yang telah merusak tatanan dan tradisi luhur bangsanya. Kerana keteguhan hati dan keistiqomahannya dalam beriman inilah Allah berkenan menitip salamNya melalui Jibril untuk Khadijah dan menyiapkan sebuah rumah baginya di syurga. Tersebut dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, ia berkata: "Jibril datang kepada Nabi kemudian berkata: Wahai Rasulullah, ini Khadijah datang membawa bejana berisi lauk pauk, makanan dan minuman. Maka jika ia telah tiba, sampaikan salam untuknya dari Rabbnya dan dari aku, dan sampaikan khabar gembira untuknya dengan sebuah rumah dari mutiara di syurga, tidak ada keributan di dalamnya dan tidak pula ada kepayahan." (HR. Al-Bukhari).

Besarnya keimanan Khadijah pada risalah nubuwah, dan kemuliaan akhlaknya sangat membekas di hati Rasulullah sehingga beliau selalu menyebut-nyebut kebaikannya walau-pun Khadijah telah wafat. Diriwayatkan dari Aisyah, beliau berkata:

"Rasulullah hampir tidak pernah keluar dari rumah sehingga beliau menyebut-nyebut kebaikan tentang Khadijah dan memuji-mujinya setiap hari sehingga aku menjadi cemburu maka aku berkata: Bukankah ia seorang wanita tua yang Allah telah meng-gantikannya dengan yang lebih baik untuk engkau? Maka beliau marah sampai berkerut dahinya kemudian bersabda: Tidak! Demi Allah, Allah tidak memberiku ganti yang lebih baik darinya. Sungguh ia telah beriman di saat manusia mendustakanku, dan menolongku dengan harta di saat manusia menjauhiku, dan dengannya Allah mengaruniakan anak padaku dan tidak dengan wanita (isteri) yang lain. Aisyah berkata: Maka aku berjanji untuk tidak menjelek-jelekkannya selama-lamanya."

2.Fatimah

Dia adalah belahan jiwa Rasulullah, putri wanita terpandang dan mantap agamanya, isteri dari laki-laki ahli surga yaitu Ali bin Abi Thalib. Dalam sahih Muslim menurut syarah An Nawawi Nabi bersabda: "Fathimah merupakan belahan diriku. Siapa yang menyakitinya, beraerti menyakitiku." Dia rela hidup dalam kefakiran untuk mengecap manisnya iman bersama ayah dan suami tercinta. Dia korbankan segala apa yang dia miliki demi membantu menegakkan agama suami. Fathimah adalah wanita yang penyabar, taat beragama, baik perangainya, cepat puas dan suka bersyukur.

3.Maryam binti Imran

Beliau merupakan wanita yang menjaga kehormatan dirinya dan taat beribadah kepada Rabbnya. Beliau rela mengorbankan masa remajanya untuk bermunajat mendekatkan diri pada Allah, sehingga Dia memberinya hadiah istimewa berupa kelahiran seorang Nabi dari rahimnya tanpa bapak.

4.Asiyah binti Muzahim

Beliau adalah isteri dari seorang penguasa yang zalim yaitu Fir'aun laknatullah 'alaih. Akibat dari keimanan Asiyah kepada kerasulan Musa, ia harus rela menerima siksaan pedih dari suaminya. Betapapun besar kecintaan dan kepatuhannya pada suami ternyata di hatinya masih tersedia tempat tertinggi yang ia isi dengan cinta pada Allah dan RasulNya. Syurga menjadi tujuan akhirnya sehingga kesulitan dan kepedihan yang ia rasakan di dunia sebagai akibat meninggalkan kemewahan hidup, budaya dan tradisi leluhur yang menyelisihi syariat Allah ia telan begitu saja demi kesenangan abadi. Akhirnya Asiyah meninggal dalam keadaan tersenyum dalam siksaan pengikut Fir'aun.

Dari Abu Hurairah, Nabi Sallallahu alaihi wasalam berkata: "Fir'aun memukulkan kedua tangan dan kakinya (Asiyah) dalam keadaan terikat. Maka ketika mereka (Fir'aun dan pengikutnya) meninggalkan Asiyah, malaikat menaunginya lalu ia berkata: Ya Rabb bangunkan sebuah rumah bagiku di sisimu dalam surga. Maka Allah perlihatkan rumah yang telah disediakan untuknya di surga sebelum meninggal."

Wanita yang durhaka

1. Istri Nabi Nuh
2. Istri Nabi Luth

Mereka merupakan dua orang istri dari para kekasih Allah yang tidak sempat merasakan manisnya iman. Hatinya lebih condong kepada apa yang diikuti oleh orang banyak daripada kebenaran yang dibawa oleh suaminya. Mereka membela kepentingan kaumnya karena tidak ingin dimusuhi dan dibenci oleh orang-orang yang selama ini mencintai dan menghormati dirinya. Maka kesenangan sesaat ini Allah gantikan dengan kebinasaan yang didapat bersama kaumnya. Isteri Nabi Nuh ikut tenggelam oleh banjir besar bersama kaumnya yang menyekutukan Allah dengan menyembah patung-patung orang shalih, sedangkan istri Nabi Luth ditelan bumi karena adzab Allah atas kaumnya yang melakukan liwath (homoseksual).

Semua cerita ini telah Allah rangkum dalam sebuah firmanNya yang indah dalam surat At-Tahrim ayat 10-12, yang artinya: "Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami, lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah: dan dikatakan (kepada keduanya) : Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka). Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisimu dalam Syurga.

Dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim. Dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitabnya dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat."

Semoga kisah para wanita ini dapat menjadi pengajaran bagi para wanita zaman ini untuk berkaca diri, kita termasuk golongan yang mana? Apakah golongan yang dicintai Allah atau yang dimurkaiNya? Bagi wanita yang belum berumah tangga, saat ini merupakan kesempatan besar baginya untuk memperbanyak amalan salih dan mendekatkan diri pada Allah, bukannya menghabiskan masa mudanya dengan hura-hura dan kegiatan lain yang tidak bermanfaat.

Dan bagi mereka yang sudah berumah tangga, selain menjaga keistiqomahannya dalam agama Islam dia juga diberi beban tambahan oleh Allah untuk membantu suami menjalankan agamanya. Isteri yang demikian merupakan harta yang paling berharga.

Dari kisah mereka, kita juga boleh mengambil pelajaran bahawa dalam keadaan bagaimanapun, hendaknya ketundukan kepada syariat Allah dan RasulNya harus tetap di atas segala-galanya. Asalkan berada di atas kebenaran, kita tidak perlu takut dibenci oleh masyarakat, sahabat, maupun orang yang paling istimewa di hati kita.

kewajiban kita adalah menunjukkan yang benar kepada mereka. Dengan begitu kita akan mendapatkan cinta sejati .. cinta Allah Rabbul 'alamin. Mudah-mudahan kita selalu diberi keistiqomahan untuk menapaki dan mengamalkan syariat yang haq (benar) walaupun kita seorang diri. Amin.

Maraji':
1)http://fauzynm.tripod.com/Nasihat/Nasihat189/nasihat189.html
2)Ahkamun Nisa', Ibnul Jauzi. Fathul Bari, Ibnu Hajar Al-Atsqalani. Tuhfatul Ahwadzi, Al Mubarakfuri. Wanita-wanita Shalihat Dalam Lintas Sejarah Islam, Muhyidin Abdul Hamid.

Wanita Terbaik

Sanjungan lain yang banyak kali diucapkan Rasulullah SAW terhadap pribadi Khadijah r.a ialah: “Dia adalah seorang wanita yang terbaik, karena dia telah percaya dan beriman kepadaku disaat orang lain masih dalam bimbang, dia telah membenarkan aku di saat orang lain mendustakanku; dia telah mengorbankan semua harta bendanya ketika orang lain mencegah kemurahannya terhadapku; dan dia telah melahirkan bagiku beberapa putera-puteri yang tidak ku dapatkan dari isteri-isteri yang lain”.

Putera-puteri Rasulullah SAW. dari Khadijah r.a sebanyak tujuh orang: tiga lelaki (kesemuanya meninggal di waktu kecil) dan empat wanita. Salah satu dari puterinya bernama Fatimah, dinikahkan dengan Ali bin Abu Thalib, sama-sama sesuku Bani Hasyim. Keturunan dari kedua pasangan inilah yang dibangsakan sebagai keturunan langsung dari Rasulullah SAW.

wanita terbaik didunia

Setiap tahun di kolong langit ini ada pemilihan wanita tercantik,terbaik,dan ter,ter lainnya,yaitu MISS UNIVERSE ato ratu sejagad,yang memang pesertanya hampir dari seluruh negara di dunia.
pemenangnya diberi gelar miss universe ato ratu sejagad yang konon patut menjadi idola wanita di dunia.
tapi benarkah sang miss universe memang benar pantas di jadikan idola wanita di dunia,terutama wanita muslim??
ah kayaknya gak deh,,,!!
jauuuuuuh bangeeetzzz...untuk didolakan....!!
karena kalo kita liat dari kontesnya aja..mereka justru memamerkan aurat, mengajarkan pornoaksi, tidak punya malu dan membuang etika.
Bagaimana menurut Islam?
 Mereka sungguh menantang Allah dan Rasul-Nya.
 Bagaimana tidak?
 Islam memerintahkan agar wanita menutup auratnya. Tapi mereka malah menjadikan buka aurat (telanjang) sebagai perlombaan internasional.
lalu siapa yang patut diidolakan ato diteladani para wanita ...??
Adakah wanita-wanita muslimah yang keteladanannya diakui dunia??
wanita terbaik menurut rasulullah SAW..
Rasulullah saw bersabda, "Sebaik-baik wanita adalah yang bisa membuatmu senang saat engkau pandang, menaatimu saat engkau perintahkan, dan menjaga dirinya dan hartamu saat engkau tinggal. "
-- || HR. Thabrani

udah jelas kan.....???
kategori-kategori wanita terbaik yang di sampaikan rasulullah SAW.
nah.....biar lebih mantap,..!!
mari kita liat siapa wanita-wanita yang dinobatkan oleh rasulullah SAW sebagai wanita2 terbaik dan patut dijadikan teladan oleh wanita-wanita didunia.
 mereka tidak hanya jago di dunia, tapi juga jago di Akhirat.
 Keteladanan mereka tidak hanya diakui oleh manusia, tapi juga diakui oleh para malaikat, Allah dan Rasul-Nya.
Nabi bersabda, "Cukuplah wanita-wanita ini sebagai panutan kalian. Yaitu, Maryam binti Imran, Khadijah b1nti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, dan Asiyah binti Muzahim, isteri Firaun. "(HR. Tirmidzi)
bisakah para wanita-wanita didunia meneladani mereka??
wallahua'lam

FATIMAH

Andaikan kita adalah putri kesayangan seorang pemimpin nomer satu sebuah bangsa besar, kira-kira kehidupan seperti apa yang akan kita jalani? Mungkin bermacam bayangan terlintas di benak kita, tapi bisa jadi tak banyak yang membayangkan kehidupan seperti yang pernah dijalani Fatimah Az-Zahra RA, putri kesayangan seorang pemimpin besar yang menempati urutan pertama tokoh paling berpengaruh di dunia sepanjang sejarah manusia.
Sejak kecil, Putri Kesayangan ini telah akrab dengan kelaparan yang harus dijalaninya demi cinta dan ketaatannya kepada Tuhannya dan ayahnya. Ketika Bani Hasyim dan Bani Muthalib diboikot dan dikucilkan oleh kaum Quraishy, mereka harus melalui hari-harinya selama tiga tahun dalam kelaparan. Diriwayatkan bahwa naluri keibuan Khadijah begitu perih melihat putri kecilnya kelaparan, “Kasihan engkau anakku, dalam usia begini muda engkau sudah harus merasakan penderitaan seberat ini.” Namun, tak disangka, si kecil menjawab, “Aku tidak apa-apa Bu, justru kami lah yang kuatir akan keadaan ibu.” Kalimat mengagumkan ini meluncur dari bibir mungil gadis cilik berusia lima tahun.
Ketika mulai dewasa pun “peruntungan materialnya” tidak berbeda. Fatimah dinikahkan dengan seorang pemuda miskin yang hanya bisa memberikan baju besinya sebagai mas kawin. Hanya saja, suaminya ini dikenal sebagai salah satu hamba Allah yang paling luas ilmunya, paling mula memeluk Islam, dan paling tinggi derajatnya di hadapanNya, bahkan telah dijamin masuk surga lewat jalur cepat sebagaimana istrinya. Fatimah juga telah mengenal Ali, suaminya, sejak kanak-kanak karena mereka tumbuh bersama dalam asuhan Muhammad dan Khadijah.
Kehidupan Fatimah sebagai anak pembesar memang tergolong “unik”. Dia tak mempunyai pembantu karena memang tak sanggup membayarnya. Dia menumbuk gandum sendiri tiap hari sampai tangannya lecet dan bajunya lusuh karenanya. Ali yang tidak tega melihat “penderitaan” istrinya menyuruh Fatimah menemui ayahnya untuk meminta seorang pembantu. Tapi Muhammad SAW, yang tidak ingin melihat ada anggota keluarganya hidup berlebih selama masih ada orang lain yang kekurangan, tidak mengabulkannya. Sebagai gantinya, ayahnya mengajarkan doa kepadanya agar dia dikuatkan dalam menghadapi hidup ini.
Ketika dia sakit Rasulullah menjenguk, “Apa yang kau rasakan anakku?” Putrinya menjawab, “Sakit ayah… dan aku juga merasa lapar karena tak ada makanan untuk dimakan.” Rasul menangis mendengarnya dan membesarkan hati putrinya, “Puaskah engkau anakku menjadi pemuka seluruh wanita di alam ini?”
Ketika ada seorang pengembara miskin mendatangi Rasul untuk meminta sedekah, Rasul menyuruhnya meminta kepada Fatimah karena beliau tidak punya apa-apa lagi saat itu untuk disedekahkan. Fatimah sebenarnya juga tak memiliki apa-apa untuk disedekahkan, sebelum akhirnya dia teringat pada kalungnya dan lantas memberikannya begitu saja kepada si pengembara sebagai sedekah.
Nampaknya Allah begitu ridha padha keikhlasan Fatimah, sehingga akhirnya kalung itu bisa kembali kepadanya setelah Abdurrahman bin Auf membelinya dari si pengembara dan memberikannya kepada Rasul beserta seorang budak, dan Rasul lantas memberikan kembali kalung itu ke Fatimah beserta budak pemberian Abdurrahman. Fatimah menerima kembali kalungnya dan membebaskan budak itu walaupun sebenarnya dia sangat membutuhkan seorang pembantu. Buah dari kedermawanan dan keikhlasan putri miskin ini telah menolong seorang pengembara miskin, membebaskan budak, dan mengembalikan kalung satu-satunya kepadanya.
Apakah Fatimah membenci dan berontak kepada ayahnya karena merasa telah dijerumuskan dalam kehidupan sulit ini? Tidak sama sekali! Sebaliknya, cintanya begitu besar kepada ayahnya karena dia sangat meyakini kebenaran dan kemuliaan prinsip ayahnya. Dialah putri yang dengan menangis dan penuh kasih membersihkan kotoran dari kepala ayahnya akibat lemparan benda najis musuh-musuhnya. Dia juga yang bersama ayahnya membersihkan kotoran-kotoran najis yang dilemparkan ke rumah mereka.
Fatimah pula yang menurut Aisyah RA paling menyerupai ayahnya dan paling dicintai ayahnya. Dia adalah putri yang menangis begitu pedih ketika menyadari malaikat maut telah mendatangi ayahnya, namun tersenyum bahagia ketika ayahnya membisikkan ke telinganya bahwa dialah anggota keluarganya yang pertama kali akan “menyusulnya.” Dialah salah satu wanita yang telah dinobatkan sebagai sebaik-baik wanita di seluruh jagad raya bersama ibundanya, Khadijah, Maryam, dan Asiyah…
Bisa jadi kehidupan Fatimah ini (dan juga ayahnya) dianggap sebagai sebuah kekonyolan oleh mereka yang memandang bahwa hidup di dunia adalah kehidupan yang sebenarnya. Dia memiliki banyak kesempatan untuk hidup lebih enak, tapi dia tak mengambilnya. Namun, mereka yang tahu bahwa kehidupan di dunia bukan titik akhir dari kehidupan ini akan kagum pada cara hidup Fatimah yang begitu luar biasa, dan bagaimana dia akhirnya mendapatkan ridha dan cinta dari Sang Pemilik Kehidupan ini karenanya.

KHADIJAH

Sebagai istri, saya pribadi sering merasa “malu” tiap kali berkaca pada Khadijah. Kontribusi dan pengabdian saya terhadap suami sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan apa yang telah diabdikan Khadijah terhadap suaminya. Tetapi yang lebih memalukan, seringkali tuntutan saya terhadap suami jauh melebihi harapan-harapan Khadijah terhadap suaminya. She served the best without expecting too much in return! Satu-satunya “pamrih” yang diinginkannya adalah cinta Tuhannya dan Utusannya. Kelihatannya macam slogan yang gampang diucapkan ya? Tapi dijamin tidak gampang untuk menjalankannya. Try to stand on Khadijah’s shoes to know how difficult it is.
Marilah kita bayangkan mulai dari contoh yang paling mudah dulu. Seandainya kita seorang “konglomerat” yang menikah dengan seorang penjual kelontong di pasar, siapkah kita meninggalkan gaya hidup “borju” kita untuk menjalani kehidupan sederhana seorang istri penjual kelontong?
Atau contoh lain, mudahkah bagi kita menahan diri untuk tidak uring-uringan seandainya suami sering pergi berhari-hari untuk mengejar “idealisme”nya yang mungkin masih sulit kita pahami, dan meninggalkan kita sendirian mengurus anak dan membersihkan rumah?
Atau… mudahkah pula bagi kita untuk mengorbankan kesuksesan yang telah kita bangun dengan susah payah demi tugas suami yang mungkin tidak menawarkan “imbalan” yang memadai? It’s hard, apalagi jika kita merasa bahwa selama ini “karir” dan penghasilan kita jauh melebihi suami.
Khadijah adalah seorang pengusaha wanita yang sangat sukses dan terhormat di kalangan kaum Quraishy dengan kemampuan membaca pasar dan mengelola asset yang hebat. Walaupun dia masih tetap kaya pada masa-masa awal kehidupannya sebagai istri seorang pedagang kecil, dia rela untuk menjalani cara hidup yang sangat sederhana karena Muhammad SAW, suaminya, tidak ingin keluarganya hidup berlebihan pada saat banyak orang lain yang masih kekurangan. Tidak ada keluhan yang terucap dari bibirnya. Dia meyakini kemuliaan prinsip suaminya dan rela mengikutinya, walaupun dia harus meninggalkan semua kenyamanan yang pernah menghiasi kehidupannya sebelum itu.
Tak pula keluhan terucap ketika dia harus hidup bersama seorang suami yang sering pergi menyendiri ke Jabal Nur selama berhari-hari, meninggalkannya sendirian mengurusi anak-anaknya. Jangankan uring-uringan, Khadijah bahkan rela untuk menyiapkan makanan secara teratur dan mengantarkannya sendiri ke Jabal Nur! Jabal Nur adalah sebuah bukit batu cadas berpasir yang sangat sulit dan berbahaya untuk didaki; dan Khadijah telah mendakinya berulang kali sambil membawa makanan agar suaminya tidak kelaparan! Sepenuh hati dia berusaha “meringankan” beban suaminya yang saat itu sedang berusaha menemukan jawaban atas kegalauan spiritual dan kerinduannya yang dalam terhadap “Sesuatu” yang menjadi sumber dari segala kehidupan ini.
Tak terhitung juga berapa kekayaan Khadijah yang dia abdikan demi perjuangan suaminya menegakkan kalimat “laa ilaaha illallaah”. Sebagai istri seorang keturunan Hasyim, Khadijah bahkan kehilangan “segalanya” ketika kaum kafir Quraishy melakukan boikot kepada bani Hasyim dan bani Muthalib selama tiga tahun. Kekayaannya yang tersisa dia gunakan untuk membeli makanan secara diam-diam bagi para pengikut Rasulullah yang harus kelaparan karena mempertahankan iman mereka.
Walaupun dirinya seorang pengusaha, Khadijah tak menghitung pengorbanannya sebagai sebuah kerugian besar, karena dia yakin bahwa dia sedang melakukan jual-beli yang sangat menguntungkan dengan Sang Maha Kaya. Dia rela menukar semua kekayaan dan kesuksesannya dengan ridha Tuhannya.
Khadijah tidak hanya mengorbankan harta dan kesuksesannya saja. Jihad Muhammad SAW dihiasi dengan penolakan, penganiayaan, caci-maki, bahkan ancaman pembunuhan. Dan Khadijah tak pernah menjauh dari sisi suaminya dalam menapaki jalan terjal itu meski keselamatannya sendiri dan keluarganya menjadi taruhannya. Walaupun dia ikut menanggung “teror” mental maupun fisik dari musuh Muhammad, Khadijah pantang menampakkan kekuatiran dan ketakutan di wajahnya. Baginya, kegalauan di wajah bertentangan dengan tugasnya sebagai cahaya ketentraman bagi suaminya.
Lantas, apakah mengherankan kalau Muhammad SAW begitu mencintai dan menghormati istrinya ini. Beliau tak menikahi wanita lain selama bersama Khadijah. Sayangnya, hal ini sering “dilupakan” oleh para pengkritik kehidupan poligami Rasulullah.
Muhammad SAW pun begitu terpukul ketika “belahan jiwanya” ini wafat hanya beberapa saat setelah boikot Quraishy berakhir, pada tahun yang kemudian dikenal sebagai tahun ‘Aamul Huzni, tahun kesedihan Rasulullah SAW. Tampaknya, kelaparan dan beban psikologis selama masa boikot telah menggerogoti kesehatan wanita agung ini. Muhammad SAW mengurus sendiri jenazah Kesayangannya ini, dan mengantarkannya ke pembaringan terakhirnya di Mekkah dengan sebuah kalimat perpisahan: “Sebaik-baik wanita penghuni surga adalah Maryam binti Imran dan Khadijah binti Khuwailid”.
Ketika telah menikah dengan istri-istrinya yang lain sepeninggal Khadijah pun, tidak jarang Rasulullah SAW masih diliputi kenangan akan Khadijah yang terkadang terlontar dalam bentuk pujian-pujian. Dan hal ini sempat menimbulkan kecemburuan Aisyah: “Alangkah banyak yang kau ingat tentang si pipi merah itu, padahal engkau telah mendapatkan gantinya yang lebih baik dari dia.”
Wajah Muhammad SAW berubah merah padam mendengar protes itu. Dan biasanya hanya pada saat menerima wahyu saja wajah beliau akan menjadi semerah itu. Lalu beliau pun menjawab:
“Demi Allah, Allah belum menggantikannya dengan yang lebih baik dari dia. Dia telah beriman kepadaku ketika semua orang ingkar padaku, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakan, dia memberikan semua hartanya ketika orang-orang tak mau memberiku apa-apa, dan melaluinya Allah mengaruniakanku keturunan yang tidak diberikan oleh istri-istriku yang lain.” (HR Ahmad)
Khadijah ternyata tidak hanya menjadi istri yang paling dicintai Muhammad SAW. Sang Maha Agung dan Malaikat Jibril pun mencintai wanita mulia ini. Bahkan, melalui Jibril Allah telah menitipkan salamNya kepada Khadijah, Subhanallah!
“Wahai Rasulullah, inilah Khadijah, ia akan datang kepadamu dengan membawa tempat yang berisi makanan, lauk dan minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan salam kepadanya dari Tuhannya dan dariku.” (HR Bukhari & Muslim, dari Abu Hurairah)
Cinta Allah kepada wanita suci ini bahkan diwujudkanNya pula dengan sebuah rumah permata yang disediakan untuk Khadijah dalam surgaNya.
“Aku (Muhammad) diperintahkan untuk menyampaikan kabar gembira kepada Khadijah tentang sebuah rumah di surga dari permata dimana di dalamnya tiada keributan dan kepayahan.” (HR Ahmad, Abu Ya’la, ath-Thabrani, dari Abdullah bin Ja’far)
Betapa beruntungnya Khadijah mendapatkan cinta, salam, dan rumah permata di surga dari Tuhannya. Namun “keberuntungan” Khadijah ini bukan didapatnya dengan cuma-cuma; dia memperolehnya melalui perjuangan berat yang dilakukannya dengan ikhlas sampai akhir hayatnya. Hanya wanita hebat saja yang pantas diberi salam oleh Tuhannya.

MARYAM

“Suci sampai akhir hayat” itulah Maryam, wanita yang telah disucikan Allah, dilebihkan kedudukannya di atas seluruh wanita pada masa itu, dan dipilih olehNya untuk melahirkan seorang Nabi besar dari rahimnya melalui cara yang luar biasa.
Dan (ingatlah) ketika para malaikat berkata, Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilihmu, mensucikanmu, dan melebihkanmu di atas segala wanita di seluruh alam (pada masa itu). QS Ali Imran (3): 42
Ada beberapa wanita mulia yang disinggung-singgung dalam Al Qur’an, namun Maryam lah satu-satunya wanita yang nama panggilannya diabadikan dalam AlQur’an. Ada banyak rasul yang disebut Allah di dalam Al Qur’an, tapi Isa ASlah satu-satunya rasul yang setiap kali namanya disebut hampir selalu diikuti oleh nama orang tuanya. Allah tidak menyebut Muhammad ibn Abdullah, Yahya ibn Zakaria, atau Yusuf ibn Ya’qub dalam Al Qur’an, tapi Dia berkali-kali menyebut Isa ibn Maryam. Betapa Allah memuliakan wanita ini! But why can she be so special before God?
Untuk bisa memahami itu, kita harus mencoba melihat diri kita sendiri terlebih dulu. Kita, paling tidak saya pribadi, terus terang saja terkadang masih ada sedikit perasaan “berat” ketika harus mengerjakan beberapa ibadah, seperti sholat malam, puasa, bahkan terkadang sholat fardlu sekalipun! Astaghfirullah…. Kalau saja bukan karena ada rasa takut kepada Yang Maha Kuasa atau rindu akan ridha dan syafaatNya di akherat, mungkin sudah keteteran aja ibadah-ibadah itu. Na’udzubillahi mindzaliik…..
Perasaan-perasaan semacam itu sebenarnya bisa dijadikan bukti empirik betapa kuatnya godaan duniawi yang kita temui sehari-hari, dan betapa hal itu bisa mengalihkan konsentrasi kita pada hakekat hidup kita di dunia ini: mengumpulkan bekal yang (semoga) pantas untuk kita tukar dengan ridha dan ampunan Allah di akherat kelak.
Kalau kita tidak tahan banting atau takut pada sesuatu yang jauh lebih kuat dan besar dari seluruh isi bumi dan langit ini, mungkin hidup kita akan dipenuhi pengabaian ibadah kepadaNya. Karena itu, sebenarnya hari-hari yang kita lalui ini adalah hari-hari perjuangan mengendalikan nafsu duniawi agar tidak lalai pada keselamatan kita sendiri di akherat nanti; dan Maryam adalah seorang wanita yang selalu menang dalam perjuangan tersebut.
Sejak kecil hidup bagi Maryam adalah untuk mengabdi sepenuhnya kepada Tuhannya. Sepenuhnya, utuh, bulat-bulat. Ibaratnya, setiap tarikan nafasnya dia lakukan dalam keadaan beribadah dan tunduk kepada Allah. Tidak ada yang bisa mengalihkan perhatiannya dari Tuhannya, bahkan ketika dia mendapat ujian-ujian berat dariNya, seperti ketika harus hamil dan melahirkan tanpa seorang suami! Pelecehan masyarakat terhadap kesuciannya karena peristiwa tersebut adalah sebuah ujian yang begitu berat bagi seorang wanita yang keseriusannya dalam menjaga kesucian sulit dicari tandingannya.
Begitu juga ketika dia harus mendampingi perjuangan sulit anaknya, Isa AS. Mungkin kita bisa merasakan sendiri bagaimana kita seakan ikut sakit ketika anak kesayangan kita jatuh dan berdarah, atau ketika mereka meneteskan air mata karena ejekan atau penolakan teman-temannya. Jadi bisa dibayangkan betapa perihnya Maryam ketika melihat buah hatinya dimusuhi, ditolak, diejek, bahkan disakiti karena perjuangannya. Namun karena kesadarannya bahwa semua ini adalah demi Tuhannya yang dicintainya lebih dari apapun, ketundukannya kepada Allah tak tergores sedikitpun oleh ujian-ujian itu.
Mencapai derajat kekhusyukan dan ketundukan Maryam sama sekali bukan sesuatu yang gampang. Coba kita hitung berapa kali dalam sehari perhatian kita teralih dari Tuhan kita, bahkan pada saat mengerjakan sholat sekalipun! Atau berapa kali kita mengabaikan perintahNya atau laranganNya dengan berbagai alasan dan “justifikasi”? Mungkin tak terhitung lagi jumlahnya. Jadi ketika kita merasakan sendiri betapa sulitnya menjadi sekhusyuk dan setunduk Maryam, dan betapa Allah mencintai dan memuliakannya karena ketundukannya itu, apakah aneh jika Maryam dinobatkan menjadi salah satu Wanita Terhebat dan Termulia se-Jagad Raya ini?

ASIYAH

Entah kenapa cerita tentang tokoh hebat satu ini relatif kurang “disosialisasikan”, jadi mungkin tak terlalu mengejutkan seandainya ternyata tidak banyak orang yang kenal siapa Asiyah (bukan Aisyah). Sayang sekali sebenarnya, karena sebenarnya dia adalah wanita hebat dunia akherat.
Di dunia, Asiyah adalah istri salah satu raja yang paling berkuasa, kaya dan perkasa sepanjang sejarah manusia: Fir’aun. Dia juga ibu angkat yang sangat pengasih dari salah seorang Nabi besar: Musa AS. Dalam ukuran “duniawi” tidak ada yang perlu membantah “kemuliaannya”. Tetapi kemuliaan duniawinya ini tidak lantas membuatnya lupa diri.
Di tengah gelimang harta dan rizky duniawi lainnya, Asiyah tetaplah seorang wanita dengan hati yang lembut tapi teguh. Hati lembut yang mampu menangkap getaran “kebenaran Ilahi” yang alhamdulilah mengantarkannya sebagai salah satu orang pertama yang beriman kepada Tuhannya Musa dan Harun. Dan hatinya yang teguh membuat keimanannya tak tergores sedikitpun walaupun dia harus tinggal di tengah-tengah pusat kemaksiatan dan pengingkaran kepada Allah, bahkan menjadi pendamping hidup orang yang dikenal sebagai pembangkang Allah terkeras sepanjang masa.
Entah berapa kali Asiyah harus memendam sakit hati dan kejengkelannya tiap kali melihat polah Fir’aun menantang dan menghina Tuhannya. Mungkin sama jengkelnya dengan kita terhadap publikasi kartun-kartun yang mencemooh Rasulullah SAW, lagak “tak bersalah” si penerbitnya, dan tingkah para pendukungnya yang di antaranya mengatakan agar kartun itu diterbitkan saja tiap hari selama seminggu supaya umat Islam jadi “terbiasa”. Bedanya, saat ini kita masih bisa mengekspresikan kemarahan kita, sementara Asiyah harus menyembunyikannya karena mengikuti anjuran Musa yang mengkhawatirkan keselamatan ibu angkat yang disayanginya.
Memang bukan hal gampang menjadi “orang suci di sarang penyamun” macam ini. Di samping harus siap “makan hati” terus-terusan, Asiyah pun harus melalui hari-hari penuh perjuangan untuk tetap konsisten walaupun begitu banyak “godaan” di sekitarnya. Coba kalau kita ingat, berapa banyak orang yang kita tahutelah “berubah” karena lingkungan. Bahkan kadang kita pun merasakan sendiri betapa sulitnya untuk tetap “konsisten” sendirian terhadap nilai-nilai yang kita anut pada saat kita hidup di tengah masyarakat yang menganut nilai yang berbeda.
Kalau saja bukan karena cinta Asiyah yang begitu besar kepada Tuhannya, mungkin pertahanannya akan runtuh. Kenyataannya, ikatan emosional yang begitu kuat kepada Allah lah yang membuat dia bertahan, bahkan pada saat tersulit dalam hidupnya, yaitu menjelang akhir hayatnya, ketika dia disiksa dengan siksaan yang tak terbayangkan kejamnya oleh suaminya sendiri!
Hari penyiksaan itu terjadi ketika akhirnya Asiyah mendeklarasikan dengan lantang keimanannya kepada Allah di depan suaminya. Deklarasi penuh emosi ini terjadi setelah jiwa Asiyah begitu terguncang menyaksikan pembantaian atas Masyitah, juru sisir istana, beserta suami dan dua anak perempuannya yang masih kecil akibat penolakan mereka untuk mengakui Fir’aun sebagai tuhan.
“Kuperingatkan kau wahai Fir’aun dan kunyatakan bahwa Tuhanku, Sang Pencipta, Robb-ku, Allahku; dan Tuhanmu juga, Robb-mu, dan Allahmu; dan Tuhan Masyitah dan anak-anak itu; dan Tuhan langit dan bumi; adalah Allah yang satu, yang tak seorangpun sanggup menyamaiNya. Dia tak memiliki tandingan!!”
Harta, tahta, dan keselamatan nyawa adalah kenikmatan duniawi yang begitu sering dikejar-kejar manusia, bahkan dengan cara haram sekalipun. Sebagai istri Fir’aun, Asiyah memiliki semua itu dengan berlimpah. Tapi saat itu, dalam kemarahannya, dia seakan telah melemparkan semua itu ke muka Fir’aun.
Akibatnya, di atas lempengan batu yang sebelumnya dipakai untuk membantai keluarga Masyitah jugalah Asiyah akhirnya diikat dan ditindih dengan sebuah lempengan batu tipis yang di atasnya dinyalakan api. Lempengan batu tipis itu berubah menjadi semacam setrika besar yang ditindihkan di atas dada sang Ratu Mulia ini, yang perlahan-lahan membakar tubuhnya.
Waktu berjalan perlahan mengantarkan Asiyah mendekati kematiannya dengan cara yang sangat menyakitkan. Tapi segala siksaan keji yang menyakiti tubuh dan mengalirkan darahnya, maupun paksaan Fir’aun agar istrinya mengakuinya sebagai tuhan, tak bisa mengurangi sedikitpun cinta sang istri kepada Tuhannya.
“Api di atasku mulai membakar dan menghanguskan tubuhku, tapi api cinta yang sempurna dan tak terhingga kepada Allah menyala-nyala dengan lebih hebat di dalam tubuh ini.”
Dan pada detik-detik akhir hidupnya, dari bibir wanita mulia ini terucap sebuah doa dan pengharapan kepada Rabb yang begitu dicintainya:
“Ya Allah, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisiMu di surga…”
Allah telah menyaksikan perjuangan dan pengorbanan total wanita ini, dan Dia juga memerintahkan para malaikat untuk menjadi saksi atas ketulusan cinta Asiyah kepada Tuhannya. Dan ketika Asiyah mulai memejamkan mata menjemput ajalnya, Allah memerintahkan Jibril untuk menemuinya dan memperlihatkan kepadanya rumah yang telah disediakan untuk wanita agung ini di surga. Dan Asiyah pun akhirnya wafat dengan membawa kemenangan atas seorang tiran yang telah gagal memaksanya bertekuk lutut dan menghianati cinta sejatinya kepada Rabb-nya.
Sebenarnya, ada beberapa versi yang agak berbeda tentang siksaan apa yang harus ditanggung Asiyah pada akhir hidupnya. Sebagian menyatakan bahwa dia digantung. Sebagian lagi menyatakan bahwa dia diikat dan dicambuki sampai mati. Namun pada intinya, apapun siksaan yang telah dialaminya, itu tetap sebuah ujian yang sangat berat bagi manusia manapun juga. Dan “keberhasilan” Asiyah melalui ujian ini menunjukkan kepada kita apa arti “jatuh cinta” kepada Khalik yang sebenarnya. Tidak heran apabila nama Asiyah adalah salah satu dari sedikit nama yang “dimuliakan” Allah dalam Al Qur’an sebagai contoh “ideal” orang yang beriman:
“Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata, Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah disisi-Mu dalam surga, dan selamatkan aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkan aku dari kaum yang zalim.” – QS At Tahrim: 11

Perempuan Terbaik di Dunia, Perempuan Terbaik dari Golongan Islam, dan Perempuan Terbaik Penghuni Surga

Khadijah sang istri Nabi Muhammad adalah perempuan terbaik dari golongan Islam, sebagaimana Maryam binti Imran menjadi perempuan terbaik dari golongan Nasrani. Ali bin abi Thalib pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, "Perempuan terbaik dari golongan itu adalah Maryam binti Imran, dan perempuan terbaik dari golognan ini adalah Khadijah binti Khuwailid." (HR Bukhari dan Muslim)

Sebuah hadist diriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah saw bersabda, "Cukuplah bagimu empat perempuan terbaik di dunia, yaitu Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, dan Asiah, istri Fir'aun." (HR Ahmad, Abdurrazaq, Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Hakim)

Selain itu, khadijah juga termasuk salah satu di antara empat perempuan terbaik penghuni surga. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata bahwa suatu ketika, Rasulullah saw menggambar empat garis di atas tanah, lalu beliau bertanya, "Tahukah kalian apa ini?" Para sahabat menjawab, " Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Rasulullah saw lalu bersabda, "Sebaik-baik perempuan menghuni surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiah istri Fir'aun."

Dan, masih banyak lagi hadits yang menerangkan tentang hal ini. Semua ahli hadits sepakat bahwa Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiah istri Fir'aun, adalah perempuan paling utama dan paling mulia di seluruh alam. Namun, para ulama berselisih dalam menentukan yang paling utama dan yang paling mulia diantara mereka, dan cara mempertimbangkan untuk menilai keutamaan mereka masing-masing.

Nah, Khadijah adalah yang terbaik di golongan ini, jadi bagi para perempuan pelajarilah mengenai khadijah jika ingin menjadi perempuan yang baik, dan dipraktekkan apa yang telah ia lakukan. Manfaatkan buku dan internet sarana yang cukup murah dan luas, serta bertanya kepada yang lebih dulu mengetahui.

Dan bagi pria, mungkin perempuan yang mendekati Khadijah yang patut dicari, jika tidak ada yang sebaik Khadijah carilah yang terbaik.

Pasti yang jadi pertanyaan, bukankah jodoh itu takdir yang ditentukan Allah ?
Saya pernah mendengar cerita dari kakak kelas, kalau orang yang bunuh diri itu juga udah ditakdirin Allah, tetapi sebenarnya bunuh diri itu tidak baik. Namun, orang yang bunuh diri itu sebenarnya bisa merubah takdirnya. Kita harus ingat, ada takdir yang masih bisa kita ubah, jadi jangan hanya berpasrah.

Allah berfirman di dalam Al-Qur’an “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka mau merubah diri mereka sendiri.”

Minggu, 27 Februari 2011

40 Keistimewaan Wanita (4)

Berikut merupakan keistimewaan wanita menurut Islam, menunjukkan betapa Islam begitu menghormati dan menghargai para wanita yang sholehah.
  1. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.
  2. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.
  3. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.
  4. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.
  5. Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.
  6. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempo(2½ thn),maka malaikat-malaikat dilangit akan khabarkan berita bahwa syurga wajib baginya. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.
  7. Jika wanita memicit/mijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala 7 tola perak.
  8. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.
  9. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.
  10. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya yaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.

40 Keistimewaan Wanita (3)

Berikut merupakan keistimewaan wanita menurut Islam, menunjukkan betapa Islam begitu menghormati dan menghargai para wanita yang sholehah.
  1. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk dari pada 1,000 pria yang jahat.
  2. Rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.
  3. Wanita yang memberi minum air susu ibu (asi) kepada anaknya daripada badannya (susu badannya sendiri) akan dapat satu pahala dari pada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.
  4. Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.
  5. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.
  6. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.
  7. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.
  8. Wanita yang memerah susu binatang dengan “bismillah” akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.
  9. Wanita yang menguli tepung gandum dengan “bismillah”, Allah akan berkatkan rezekinya.
  10. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.

40 Keistimewaan Wanita (2)

Berikut merupakan keistimewaan wanita menurut Islam, menunjukkan betapa Islam begitu menghormati dan menghargai para wanita yang sholehah.
  1. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).
  2. Aisyah r.a. berkata “Aku bertanya kepada Rasulullah S.A.W., siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda, “Suaminya.” “Siapa pula berhak terhadap pria?” tanya Aisyah kembali, Jawab Rasulullah S.A.W. “Ibunya.”
  3. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dia kehendaki.
  4. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).
  5. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T. menatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
  6. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah S.W.T.
  7. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
  8. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.
  9. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T.
  10. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

40 Keistimewaan Wanita (1)

Berikut merupakan keistimewaan wanita menurut Islam, menunjukkan betapa Islam begitu menghormati dan menghargai para wanita yang sholehah.

  1. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang pria yang soleh.
  2. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah S.W.T. dan orang yang takutkan Allah S.W.T. akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
  3. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah.
  4. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak pria. Maka barang siapa yang menyukakan anak perempuan seolah- olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S.
  5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah S.A.W.) di dalam syurga.
  6. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.
  7. Daripada Aisyah r.a. “Barang siapa yang diuji dengan se Suatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.
  8. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.
  9. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.
  10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

WANITA MERAMBAH KEHIDUPAN

Emansipasi berasal dari bahasa latin “emancipatio” yang artinya pembebasan dari tangan kekuasaan. Di zaman Romawi dulu, membebaskan seorang anak yang belum dewasa dari kekuasaan orang tua, sama halnya dengan mengangkat hak dan derajatnya. Adapun makna emansipasi wanita adalah perjuangan sejak abad ke 14 M, dalam rangka memperoleh persamaan hak dan kebebasan seperti hak kaum laki-laki (Kamus ilmiah Populer hal 74-75). Jadi para penyeru emansipasi wanita menginginkan agar para wanita disejajarkan dengan kaum pria di segala bidang kehidupan.

Emansipasi Pendidikan
Mereka menyerukan agar para wanita menuntut ilmu di bangku-bangku perguruan tinggi, sekalipun harus mengorbankan nilai-nilai agamanya. Seperti ikhtilath, bepergian tanpa mahram, pergaulan bebas, bersikap toleran terhadap kemungkaran yang ada di depan mata, yang penting dapat ijazah dan bergelar.

Emansipasi Pekerjaan
Jika telah menyelesaikan pendidikan, wanita dituntut bekerja di lingkungan luar dan kasar mengingkari kodratnya, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Wanita memasuki sector-sektor pekerjaan kaum laki-laki, bercampur baur dengan mereka. Semestinya kaum wanita menjadikan rumahnya seperti istananya, karena memang rumah adalah medan kerja mereka.
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang’orang jahiliah yang dahulu (Al-Ahzab:33).
Rasulullah bersabda :
“Dan wanita adalah penanggung jawab di dalam rumah suaminya, ia akan dimintai pertanggungjawaban atas tugasnya (HR. Bukhari Muslim).
Pada hakekatnya Allah tidaklah membebani kaum wanita untuk bekerja mencari nafkah keluarga, karena itu merupakan kewajiban kaum laki-laki.
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf (baik) (Al-Baqarah:233).

Emansipasi Pemerintahan dan Politik
Hal ini terjadi disebabkan antusiasnya kaum hawa untuk terjun dalam kancah politik. Bahkan kalau perlu dan bisa (dengan memaksa) ketuanya adalah wanita. Padahal anggota (yang dipimpinnya) mayoritas terdiri dari kaum laki-laki. Ada sebuah partai politik (yang membawa bendera Islam) dalam negeri yang memasang slogan bahwa para wanita dijamin mendapatkan jabatan dalam pemerintahannya hingga 30 % dari anggota pemerintah. Lagi-lagi dengan dalih pemberdayaan wanita.
Hal ini sangat bertentangan dengan firman Allah swt:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) (An-Nisa’:34)
“ Dan orang laki-laki tidaklah sama seperti orang perempuan (Ali Imron:36)

WANITA TETAP MERUGI

Semua orang yang berakal sehat pasti paham bahwa cita-cita pembebasan wanita dari dalam rumahnya hanya akan berujung pada kerusakan. Meskipun mereka benar-benar telah memberi kebebasan dan mengadakan pembelaan tetapi tetap saja mereka meletakkan wanita pada barisan yang paling belakang dalam tingkat kemampuan, jabatan dan SDM, walaupun wanita telah menguras keringat dan banting tulang siang malam. Apabila wanita sudah gandrung keluar rumah, dampak yang timbl adalah kehancuran social, dan tatanan masyarakat yang porak poranda. Wanita dengan terpaksa (atau dengan senang hati) melepas prinsip dan nilai dasar kehidupan untuk menyesuaikan dengan tuntutan zaman, kemudian dia harus melangkahi naluri untuk mendapatkan peluang kerja dan usaha serra untuk mempertahankan hidupnya, kemudian wanita harus bertopeng seram dengan model pakaian yang melawan fitrahnya untuk bisa bersaing dan menarik perhatian. Mereka yang berkoar tentang emansipasi dan pergaulan bebas atas kemajuan adalah pembohong dilihat dari dua sebab : pertama, karena itu semua mereka lakukan hanya untuk memberi kepuasan pada diri mereka sendiri, memberikan kenikmatan-kenikmatan melihat anggota badan yang terbuka dan kenikmatan lain yang mereka bayangkan. Kedua, karena mereka adalah para makmum bangsa Eropa, manjadikan eropa bagaikan kiblat, dan mereka tidak dapat memahami kebenaran kecuali apa-apa yang datang dari Paris, Itali, London, New York dan Negara kaum kafir lainnya. Sekalipun berupa dansa, pergaulan bebas di sekolah, buka aurat di lapangan, telanjang di kolam renang atau pantai. Bagi mereka kebatilan adalah segala yang datang dari timur, sekolah-sekolah Islam, dan masjid-masjid walaupun berupa kehormatan, kemuliaan, kesucian dan petunjuk. Seperti perkataan bahwa orang arab yang poligami itu karena libido mereka tinggi, dan dengan pergaulan bebas dapat mengurangi nafsu birahi, mendidik watak dan menekan libido.

WANITA KORBAN SEKULERISME

Gerakan emansipasi wanita ini sebenarnya tumbuh subur dari akar system sekuler tatkala mereka memisahkan nilai agama dari kehidupan, mengganti dengan pemikiran yang bersumber dari ideology materialisme, rasionalisme, komunisme, kapitalisme, nasionalisme, sosialisme serta liberalisme. Semua pemikiran tersebut berangkat dari sikap penolakan wahyu dan mengingkari adanya Allah sehingga menuhankan diri sendiri dan membuat aturan sendiri. Emansipasi wanita sangat giat dalam memutarbalikkan jebenaran dan pemahaman yang dipengaruhi oleh kepentingan materi serta pemikiran social untuk menghilangkan nilai agama dan melunturkan aqidah bahkan mempromosikan pemikiran atheis.
Hak asasi wanita menurut konsep mereka adalah dengan menelantarkan pekerjaan rumah tangga, mengabaikan dalam mengasuh anak, karena pekerjaan rumah tangga adalah sebagai bentuk usaha yang tidak menghasilkan keuntungan materi, dan merupakan tugas sampingan yang bersifat sukarela dan menyibukkan wanita di rumah akan membunuh kreatifitas dan potensi SDM. Bagaimana bisa mendidik anak, menjaga martabat, membina keutuhan keluarga dan menciptakan ketenangan jiwa, jika semua itu mereka anggap merugikan dan membunuh kreatifitas? Justru orang yang tidak kreatiflah yang berfikiran seperti itu. Wanita sebagai ibu rumah tangga tetap bisa mengeluarkan kreatifitasnya. Yaitu dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan di rumah yang sesuai dengan tabiatnya. Seperti menjahit, memasak, merawat tanaman, dan sebagainya.

WANITA TERJERAT

Sebuah propaganda busuk kaum kafir yang bertajuk emansipasi dengan dalih mengangkat derajat wanita atau dikatakan sebagai pembebasan wanita, justru akan mengeluarkan wanita dari agama dan syariat Nabi-Nya saw, ke jalanyang amat jauh dari jalan yang diridhoi Allah. Mereka hendak mengubah aqidah dan agama Allah menjadi sebuah ideology buatan manusia yang penuh hawa nafsu. Wanita terjajah, terjerat, terekploitasi habis-habisan, dan mudah dinikmati siapa saja.
Para penyeru kebebasan wanita berusaha sekuat tenaga menodai kehormatan dan kedudukan para wanita, menyeret wanita agar memiliki kedudukan yang setara dengan laki-laki, agar wanita meninggalkan busana muslimahnya (jilbab), agar wanita berhias secantik mungkin, supel, feminim, tampil menawan bagi kaum laki-laki ketika keluar dari rumahnya. Semuanya nampak manis dan menggiurkan, namun pada hakekatnya pahit dan menghancurkan.
Emansipasi hanya akan menghancurkan sendi dan kaidah dasar kehidupan masyarkat untuk menebarkan benih kebebasan dan pemikiran sesat yang membuat hidup egois dan angkuh. Melalui sarana informasi, kaum wanita sangat mudah diekspos, bahkan dikomersialkan. Akhirnya wanita tidak memiliki harapan untuk menjadi seorang istri, ibu, saudara, atau anak yang taat. Tabiat wanita berubah menjadi jalang, beringas dan reaktif seperti laki-laki. Anehnya, mereka malah menyukai, dan merasa bangga bisa seperti laki-laki, amat langka sekali wanita yang membencinya. Benarlah sabda Nabi Muhammad saw :
Tidaklah aku tinggalkan fitnah yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki daripada fitnahnya kaum wanita (Muttafaqun alaihi)

WANITA PENYEBABNYA ?

Wanita, merupakan bagian terbesar dari komunitas masyarakat secara umum. Apabila mereka baik, maka masyarakatpun akan menjadi baik. Sebaliknya apabila mereka rusak, maka rusaklah masyarakat itu. Sungguh, apabila mereka benar-benar memahami agama, menjaga kehormatan, hukum dan syariat Allah, niscaya mereka akan mapu melahirkan generasi-generasi yang tangguh dan berguna untuk memajukan suatu bangsa.

Minggu, 23 Januari 2011

20 ciri wanita sholehah (20)

Besar Kasih Sayangnya kepada Anak Kecil
-------------------------------------------
Dalam Hadits berikut disebutkan bahwa: Rasulullah SAW bersabda:
"Wanita yang paling baik yaitu yang pandai
mengendarai unta. Wanita Quraisy yang terbaik yaitu yang besar kasih
sayangnya kepada anak kecil dan panda mengurus harta suaminya yang sedikit
(miskin)." (H.R. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Penjelasan: Maksud Hadits di atas ialah perempuan yang pandai mengendarai unta adalah
perempuan yang pandai mengurus keluarganya; dan perempuan yang paling baik
adalah yang paling besar kasih sayangnya kepada anak-anak. Kasih sayang kepada anak kecil dapat ditunjukkan dengan perhatian besar
kepada anak-anak, senang berkumpul dengan mereka, akrab bergurau dan
bercanda dengan mereka, sabar menghadapi tingkah laku mereka dan gembira
membimbing dan mengasuh mereka. Sifat semacam ini perlu ada pada calon
istri dan calon ibu. Mereka kelak akan melahirkan anak-anak yang memerlukan
kasih sayang dan cinta yang besar dari ibunya. Perempuan yang besar kasih sayangnya kepada anak-anak memudahkan
pertumbuhan emosi anak-anak dan perkembangan kepribadiannya ke arah yang
positif. Anak-anak semacam ini kemungkinan besar terbebas dari tekanan
batin sehingga kelak menjadi orang dewasa yang sehat mental dan emosinya.
Seorang ayah yang memiliki anak-anak semacam ini akan mudah mendidik dan
mengasuh mereka karena ibunya bisa membantu mendidik mereka dengan baik.
Beban suami menjadi ringan karena istrinya mampu memikul tanggung jawab
dengan baik dalam mengasuh anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Laki-laki yang bermaksud menikahi seorang perempuan, hendaklah
memperhatikan sifat ini pada diri calon istrinya. Jika ternyata calon istri
memlilki sifat semacam ini, laki-laki tersebut sangat beruntung.
Anak-anaknya kelak dapat dipastikan memperoleh asuhan, pemeliharaan,
perlindungan dan bimbingan dari seseorang yang benar-benar bersedia
berkorban demi anak-anaknya yang dicintainya. Ia tidak akan mengeluh saat
mengasuh dan menghadapi kenakalan anak-anaknya. Ia menghadapi kenakalan
anaknya dengan perasaan ringan dan penuh kesabaran, sehingga anak-anaknya
berkembang dengan penuh kebebasan dan keceriaan di rumah dan di
lingkungannya. Hal ini sangat membantu suami untuk mencurahkan pikiran dan
tenaganya dalam memenuhi kebutuhan keluarga secara maksimal. Untuk mengetahui seberapa jauh calon istri mempunyai kasih sayang kepada
anak-anak dapat dilakukan pengamatan dan penyelidikan melalui cara-cara
sebagai berikut: 1. Mengamati pergaulannya dengan anak-anak apakah ia sabar bergaul dengan
anak-anak atau tidak. 2. Menanyakan kepada teman-teman dekatnya atau kepada kerabat dekatnya,
atau kepada tetangga dekatnya atau kepada adik-adiknya apakah ia memiliki
sifat tersebut atau tidak. Karena anak-anak sangat membutuhkan ibu yang besar kasih sayangnya kepada
mereka, setiap laki-laki yang hendak mengambil seorang perempuan sebagai
istrinya hendaklah mengutamakan yang besar kasih sayangnya kepada anak
kecil. Istri semacam ini besar harapan dapat mendampinginya untuk membina
rumah tangga yang penuh dengan suasana gembira, ceria dan bahagia.***

20 ciri wanita sholehah (18)

Patuh dan Taat------------------

Rasulullah SAW bersabda dalam Hadits berikut:

"Sesungguhnya wanita yang terbaik di antara kamu ialah yang subur, besar
cintanya, teguh memegang rahasia, tabah menderita, mengurus keluarganya,
patuh terhadap suaminya, pesolek bagi suaminya, membentengi dirinya dari
laki-laki lain, mau mendengar ucapan suami dan menaati perintahnya, dan
bila bersendirian dengan suaminya ia pasrahkan dirinya pada kehendak
suaminya, serta tidak berlaku dingin kepada suaminya." (H.R. Thusy)

Penjelasan:

Hadits di atas menerangkan ciri-ciri istri yang baik, yang salah satunya
ialah patuh pada ucapan suami dan taat dalam menjalankan perintahnya serta
menjauhi larangannya.

Yang dimaksud dengan patuh dan taat ialah kesungguhan mengikuti dengan
ikhlas perintah yang diberikan kepadanya dan menjauhi larangan yang
dikenakan kepadanya.

Perempuan yang patuh dan taat sangat menjaga diri untuk tidak melanggar
larangan agama dan larangan orang tuanya selama larangan itu sejalan dengan
syari'at Islam. Ia juga beusaha melaksanakan perintah agama dan perintah
orang tuanya yang tidak bertentangan dengan ketentuan agaama dengan penuh
keikhlasan dan ketulusan sesuai dengan kemampuannya.

Perempuan yang patuh dan taat pada agama dan orang tuanya kemungkinan besar
akan patuh dan taat kepada suaminya kelak. Perempuan semacam ini akan dapat
menciptakan ketentraman dan ketenangan suami dan rumah tangganya. Ia juga
akan mendapat kepercayaan suaminya bila ditinggal pergi untuk mencari
nafkah.

Laki-laki yang ingin mengetahui apakah calon istrinya, orang yang patuh dan
taat, dapat memperoleh informasi dari keluarganya, kerabat dekatnya, teman
dekatnya, atau tetangga dekatnya.

Kaum laki-laki, khususnya para pemuda, hendaklah memilih perempuan yang
patuh dan taat agar cita-citanya membangun rumah tangga yang bahagia dapat
terwujud segera dan berlangsung selama hayat.***

20 ciri wanita sholehah (19)

Hemat---------

Dalam Hadits berikut disebutkan bahwa:

Rasulullah SAW bersabda: "Wanita yang paling baik yaitu yang pandai
mengendarai unta. Wanita Quraisy yang terbaik yaitu yang besar kasih
sayangnya kepada anak kecil dan panda mengurus harta suaminya yang sedikit
(miskin)." (H.R. Ahmad, Bukhari dan Muslim)

Penjelasan:

Hadits di atas menerangkan ciri perempuan yang baik, yaitu pandai mengurus
unta, sedangkan istri yang baik adalah istri yang hemat, yaitu pandai
mengelola pendapatan suami yang sedikit sehingga kepentingan keluarga
tercukupi.

Hemat yaitu pandai mencukupkan yang sedikit sehingga keperluan hidupnya
yang banyak sekalipun terpenuhi. Hemat sangat erat hubungannya dengan
ketelitian dalam membelanjakan uang sehingga hanya membeli sesuatu yang
diperlukan dan tidak membeli sesuatu yang mubazir dan sia-sia.

Keperluan setiap orang hanya dapat ditentukan oleh yang bersangkutan.
Keperluan yang digariskan oleh agama ada 3 macam:

1. Dlaruri, atau keperluan pokok yang menyangkut hal-hal yang bisa mempe
rtahankan kelangsungan hidup seseorang, seperti makan, minum dan
pengobatan.

2. Haaji, keperluan sekunder, yaitu untuk menyempurnakan kualitas kehidupan
seseorang sehingga kondisi hidupnya menjadi lebih baik. Misalnya, lauk
daging dan vitamin untuk menjaga ketahanan tubuh.

3. Tahsini, atau keperluan tersier, yaitu keperluan yang tidak harus
dipenuhi karena tidak menghambat atau mengancam keselamatan diri. Mobil
misalnya, untuk memudahkan seseorang bila hendak bepergian.

Di antara ketiga keperluan tersebut, yang paling utama adalah dlaruri
(keperluan pokok).

Dalam memenuhi keperluan pokoknya seseorang harus bersikap hemat, apalagi
memenuhi keperluan sekunder dan tersiernya. Dengan bersikap hemat seseorang
tidak akan terjerumus ke dalam angan-angan dan khayal kenikmatan duniawi.

Dalam kehidupan rumah tangga sifat hemat pada istri dapat mengelola harta
suami. Suami yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya ingin agar
istrinya dapat mengatur penghasilannya sehingga keperluan diri dan
anak-anaknya tercukupi.

Seorang perempuan yang memiliki sifat hemat tentu pandai mengendalikan
pengeluaran belanja keluarga. Ia tidak akan mau membeli sesuatu yangtidak
terjangkau oleh penghasilan suaminya sehingga ia tidak perlu berhutang
untuk mencukupi keperluannya.

Bilamana seorang istri ridla menerima uang belanja yang sedikit dan mampu
mengelolanya untuk mencukupi kebutuhan keluarga, keluarga semacam ini
kemungkinan besar dapat menabung harta kekayaannya untuk
keperluan-keperluan masa depan mereka. Mereka dapat merencanakan hal-hal
yang lebih baik bagi masa depan diri dan anak-anaknya karena memiliki bekal
yang cukup.

Seorang istri yang hemat akan pandai dan cermat mengendalikan pengeluaran
rumah tanggnya. Suaminya tidak akan terbebani dalam mencari nafkah karen
atidak dikejar-kejar oleh tuntutan istri yang kekurangan belanja. Suami
akan selalu menyerahkan uang belanja kepada istrinya dengan senang hati
berapa pun jumlahnya. Ia benar-benar percaya istrinya dapat berhemat dalam
membelanjakan uangnya, sehingga dapat mencukupkan penghasilannya untuk
semua kebutuhan rumah tangga.

Sebaliknya, istri yang boros akan merugikan suami dan anak-anaknya. Istri
semacam itu akan menuntut suaminya memenuhi segala keinginannya sehingga
suami selalu merasa tertekan. Keadaan semacam ini pasti menimbulkan
konflik, bahkan anak-anak pun akan turut merasakan ketegangan. Akibatnya,
anak-anak hidup dalam suasana penuh tekanan. Hal semacam ini tentu tidak
dikehendaki siapapun, baik suami, istri maupun anak-anak.

Istri pemboros lebih mementingkan berfoya-foya daripada menghemat harta
kekayaan suaminya. Perilaku istri semacam ini bisa mendorong suaminya untuk
mendapatkan harta dengan segala macam cara, halal atau haram. Hal semacam
ini sudah tentu membahayakan dan merugikan suami.

Untuk mengetahui apakah calon istri hemat atau boros dapat dilakukan
penelitian melalui teman dekatnya, kerabat dekatnya, tetangga dekatnya,
atau dengan mengamati kebiasaannya membelanjakan uang. Jiak ternyata ia
sanagt cermat dan berhati-hati dalam membelanjakan uang yang dipegangnya,
besar harapan ia kelak akan menjadi istri yang hemat.

Selain itu, dapat juga dilakukan dengan mengamati kebiasaan keluarganya
apakah mereka biasa berlaku hemat atau sebaliknya. Akan tetapi, kebiasaan
suatu keluarga tidak bisa dijadikan tolok ukur mutlak. Adakalanya suatu
keluarga berlaku boros, namun ada di antara anak-anaknya yang hemat. Hal
ini bukan sesuatu yang mustahil terjadi di masyarakat kita.

Setiap laki-laki mendambakan istri yang pandai membelanjakan uang suami
dengan baik dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Ia tidak berhutang ke kanan
dan ke kiri sehingga dapat menjaga kehormatan suami di mata orang lain dan
meringankan beban suami dalam mencari nafkah. Oleh karena itu, setiap
laki-laki sebaiknya memilih calon istri yang hemat dan pandai membelanjakan
harta suami. Insya Allah, dengan memiliki istri yang hemat rumah tangga
akan mencapai kebahagiaan, kasih sayang, kemesraan dan keceriaan.***

20 ciri wanita sholehah (16)

Mudah Dilamar
-----------------

Dalam Hadits berikut disebutkan bahwa:

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya wanita yang membawa berkah yaitu
bila ia mudah dilamar, murah maskawinnya, subur peranakannya."(H.R.Ibnu
Hibban, Hakim, dan lain-lain, dari 'Aisyah)

Penjelasan:

Hadits tersebut menerangkan ciri-ciri wanita yang membawa berkah, yaitu
mudah dilamar, murah maskawinnya dan subur peranakannya.

Mudah dilamar maksudnya menerima lamaran seorang laki-laki muslim yang taat
ibadah dan baik akhlaqnya tanpa mempersoalkan kekayaan, status sosial,
ketampanan dan pekerjaannya. Perempuan yang mudah dilamar juga tidak akan
menunda waktu perkawinan. Yang terpenting baginya, laki-laki yang datang
kepadanya benar-benar terbukti taat beragama. Perempuan yang ridla dilamar
laki-laki seperti itu akan mendapatkan limpahan karunia dan rahmat dalam
kehidupan rumah tangganya seperti yang dijanjikan Rasulullah SAW dalam
Hadits di atas.

Seorang laki-laki tidak akan terbebani berbagai persyaratan yang
kemungkinan besar akan menghambat pernikahannya jika melamar perempuan yang
mudah menerima lamarannya. Ia bisa segera melangsungkan akad nikah sehingga
dapat menjauhkan dirinya dari godaan untuk melakukan perbuatan maksiat.

Orang yang terhalang menyalurkan keinginan seksualnya secara sah bisa
terjerumus ke dalam penyelewengan seksual, seperti berzina atau paling
ringan melakukan onani. Hal semacam ini dapat dicegah bila yang
bersangkutan menikah secepatnya. Oleh karena itu, memilih wanita yang mudah
dilamar merupakan berkah bagi laki-laki yang melamarnya, juga bagi wanita
yag dilamarnya. Berkahnya, kedua belah pihak akan memperoleh penyaluran
dorongan seksualitas secara sehat dan halal sehingga tidak melakukan
perbuatan yang melanggar agama.

Wanita yang mengajukan berbagai persyaratan bila dilamar tidak akan membawa
berkah dalam perkawinannya. Wanita semacam itu akan banyak menuntut
suaminya agar memenuhi kesenangannya sehingga memberatkan beban rumah
tangga.

Ringkasnya, para pemuda khususnya dan kaun laki-laki umumnya hendaklah
mencari wanita yang mudah dilamar untuk dijadikan istrinya.***

20 ciri wanita sholehah (17)

Besar Cintanya
------------------


Rasulullah SAW bersabda dalam Hadits berikut:

"Sesungguhnya wanita yang terbaik di antara wanita kamu ialah yang subur,
besar cintanya,..." (H.R. Thusy)

Penjelasan:

Hadits di atas menerangakan bahwa perempuan yang subur dan besar cintanya
kepada laki-laki yang menjadi suaminya adalah wanita yang baik.

Yang dimaksud dengan wanita yang besar cintanya adalah wanita yang sepenuh
hati mencurahkan segenap kasih sayang, kerinduan dan kecintaannya kepada
suami, Ia tidak mau membandingkan suaminya dengan laki-laki lain, baik
dalam urusan ketampanan, kekayaan, kedudukan, pekerjaan, pengetahuan dan
ketrampilannya. Ia benar-benar hanya mencintai suaminya dan menerima
kelemahan dan kelebihan suaminya.

Merupakan suatu rahmat besar bagi seorang laki-laki bila dia mendapatkan
wanita yang sangat mencintainya tanpa terpengaruh oleh keadaan orang lain.
Ia tidak akan pernah mengecewakan atau membuat suaminya marah karena ia
selalu membanggakan suami dan mencurahkan seluruh kasih sayangnya kepada
suami walaupun dalam keadaan kekurangan. Istri semacam ini akan bisa
menciptakan suasana rumah tangga gembira dan penuh rasa bahagia.

Untuk mengetahui apakah calon istri besar cintanya atau tidak, dapat
dibuktikan ketika dipinang apakah dia segera menerimanya ataukah menunda
menerima dengan alasan yang tidak jelas. Bila ternyata ia segera menerima
dengan penuh kejujuran dan keikhlasan, bukan karena hendak menutup malu
atau lain-lainnya, hal itu dapat dijadikan salah satu tanda besar cintanya
kepada calon suaminya.

Jadi, karena wanita yang dapat mencintai suaminya dengan cinta yang besar
adalah ciri istri yang baik, hendaklah laki-laki memperhatikan petunjuk
Rasulullah SAW dengan baik. Ia hendaknya berusaha memilih calon istri yang
benar-benar mencintainya tanpa membandingkan keadaan dirinya dengan orang
lain. Tujuannya agar ia dapat menciptakan kehidupan rumah tangga yang
sakinah dan penuh kebahagiaan bersama istrinya.***

20 ciri wanita sholehah (15)

Perangai dan Kata-katanya Menyenangkan
------------------------------------------

Disebutkan dalam Hadits berikut:

"Tiga hal keberuntungan yaitu: istri yang shalih; kalau engkau lihat,
menyenangkanmu; dan kalau engkau pergi, engkau merasa percaya bahwa ia
dapat menjaga dirinya dan hartamu; kuda penurut lagi cepatlarinya, yang
dapat membawamu menyusul teman-temanmu; dan rumah besar yang banyak
didatangi tamu. Tiga hal kesialan yaitu: istri yang kalau engkau lihat,
menjengkelkanmu, ucapannya menyakiti kamu, dan kalau engkau pergi, engkau
merasa tidak percaya bahwa ia dapat menjaga dirinya dan hartamu; kuda yang
lemah; jika engkau pukul, bahkan menyusahkanmu; dan kalau engkau biarkan,
malah tidak dapat membawamu menyusul teman-temanmu; serta rumah yang sempit
lagi jarang didatangi tamu." (H.R. Ahmad. Hadits yang semakna dengan ini
riwayat oleh Thabarani, Bazzar dan Hakim)

Penjelasan:

Maksud Hadits di atas ialah tiga macam hal yang menjadi penunjang
kebahagiaan hidup di dunia yaitu istri yang shalihah, kendaraan yang bagus,
dan rumah besar yang banyak dikunjungi tamu.

Perangai menyenangkan merupakan sifat yang membuat orang lain simpati dan
gampang bersahabat. Orang yang berperangai menyenangkan terlihat dari
ekspresi wajah dan gerak-geriknya. Wajahnya selalu riang gembira menghadapi
orang lain dan sikapnya ramah dalam menerima orang lain. Orang yang
memiliki sifat dan sikap semacam ini akan membuat senang setiap orang yang
berhadapan dengan dirinya.

Seorang laki-laki yang ingin beristri tentulah mengharapkan perempuan yang
diidolakannya itubenar-benar dapat menjadikan dirinya selalu berada dalam
suasana ceria dan bahagia. Untuk mencapai hal ini, sebelum seorang
laki-laki menjatuhkan pilihan kepada seorang perempuan untuk dijadikan
sebagai istrinya, ia perlu meneliti apakah yang bersangkutan suka bertutur
kata dan berperangai menyenangkan atau tidak. Hal ini perlu dilakukan sebab
dalam kehidupan rumah tangga orang selalu mendambakan suasana senang bag
aikan di dalam syurga walaupun tengah menghadapi krisis ekonomi atau
ketiadaan harta. Suasana yang penuh ceria di dalam rumah tangga akan
memberikan dorongan kuat kepada anggota keluarga menghadapi berbagai
kesulitan dan krisis. Suasana semacam ini membuat anggota keluarganya bisa
mengatasi berbagai tantangan hidup.

Seorang istri yang selalu bertutur kata dan berperangai menyenangkan akan
dapat menjadi obat mujarab bagi suami dan seluruh anggota keluarganya dalam
membina ketabahan, keberanian dan keuletan menjalani kehidupan ini. Seorang
istri yang menerima kedatangan suami dengan wajah ceria, tutur kata yang
menyegarkan dan pelayanan yang menggembirakan misalnya, akan membangkitkan
kembali semangat suaminya untuk menghadapi tantangan bisnisnya. Sebaliknya,
bilamana istri menyambut kedatangan suami dengan sikap murung, tutur kata
yang menyakitkan hati dan pelayanan yang buruk, mental suami akan semakin
jatuh dan semangatnya untuk menghadapi kesulitan akan semakin hilang. Hal
semacam ini sudah tentu akan merugikan seluruh anggota, karena orang yang
menjadi tumpuan hidup keluarga sedang mengahadapi kesulitan berat.

Untuk mengetahui apakah calon istri kita berperangai dan bertutur kata
menyenangkan, kita dapat melakukan penelitian dan penyelidikan dengan cara
antara lain:

1. Mengutus anggota keluarga kita agar menemuinya dengan sikap kurang
bersahabat. Jika ia tetap menghadapinya dengan wajah ceria dan sikap ramah
tamah, perempuan tersebut termasuk orang yang berperangai baik. Akan
tetapi, bilamana dia menghadapinya dengan sikap dan wajah tidak
menyenangkan, berarti ia bukan perempuan yang berperangai baik.

2. Menanyakan kepada tetangga dekatnya atau perempuan yang menjadi teman
dekatnya apakah dia orang yang berperangai dan bertutur kata baik ataukah
sebaliknya. Kita amati sikapnya dalam berbicara dengan tetangga atau
teman-temannya apakah perangai dan tutur katanya baik atau tidak.

Pengujian dan penelitian seperti di atas agar kelak kita bisa mendapatkan
istri yang kita dambakan dapat membina rumah tangga yangmenjadi keinginan
bersama. Kita sebaiknya mengetahui apakah perempuan yanghendak dijadikan
istri yang berperangai baik dan berperilaku luhur serta bertutur kata
menyenangkan ataukah sebaliknya. Dengan mendapatkan perempuan yang
berperilaku baik dan luhur ini berarti kita telah mendapatkan modal sangat
berharga dalam memasuki dunia rumah tangga. Insya Allah, istri semacam ini
akan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat.

Ringkasnya, para lelaki yang hendak menginjakkan kakinya ke dunia rumah
tangga hendaknya mengutamakan perempuan yang memiliki sifat terpuji di atas
sebagai istrinya. Tujuannya agar kelak ia dapat menciptakan rumah tangga
yang penih bahagia seperti yang menjadi idaman setiap orang.***

20 ciri wanita sholehah (14)

Bukan Pencemburu Buta
-------------------------

Disebutkan dalam Hadits berikut:

Dari Abu Hurairah, telah sampai kepadanya bahwa Nabi SAW bersabda: "Seorang
wanita tidak boleh meminta suaminya menceraikan istrinya (yang lain) supaya
berkecukupan tempat makannya (nafkahnya)." (H.R.Tirmidzi)

Penjelasan:

Sifat cemburu berarti sifat curiga kepada orang lain karena iri hati.
Cemburu juga berarti tidak senang melihat orang lain memperoleh kebaikan
atau keberuntungan. Seorang perempuan dikatakan pencemburu buta apabila ia
selalu mudah mencurigai perempuan lain akan merusak hubungannya dengan
suami atau calon suaminya.

Hadits tersebut menerangkan adanya larangan bagi perempuan mempunyai sifat
mementingkan kesenangannya sendiri dan berusaha dan berusaha menghilangkan
kesenangan orang lain yang menjadi madunya. Sifat ini termasuk dalam
pengertian sifat cemburu buta dan sudah tentu sangat tercela, baik dalam
pandangan Islam maupun masyarakat.

Seorang perempuan yang bersifat cemburu buta dapat menyulitkan langkah
suaminya. Perempuan semacam ini selalu mencurigai setiap perempuan yang
dekat dengan suaminya atau yang berurusan dengan suaminya sebagai orang
yang akan merusak kebahagiaan dan merebut suami dari dirinya. Sikapnya akan
membuat suami mengalami berbagai kesulitan ketika menghadapi perempuan lain
yang berurusan dengan dirinya karena khawatir akan timbul konflik dengan
istrinya. Akibatnya, langkah dan gerak suami selalu terhalangi sehingga
kebebasannya untuk mengembangakan kemampuan usaha dan aktivitasnya
terganggu.

Karena sifat cemburu buta bisa membahayakan keselamatan dan aktivitas
suami, seorang laki-laki yang hendak memilih seorang perempuan sebagai
istri harus lebih dahulu mengamati dengan seksama sifat perempuan tersebut.
Cara yang dapat ditempuh antara lain:

1. Menanyakan perihal sifatnya kepada keluarga dekatnya. Misalnya, kita
amati ketika ibunya mengajak adik atau kakaknya berbelanja apakah dia
cemburu buta atau tidak.

2. Menanyakan perihal sifatnya kepada tetangga dekatnya. Misalnya, kita
amati bagaimana sikapnya ketika ibunya mengajak anak tetangga berbelanja
apakah dia cemburu buta atau tidak.

3. Meminta anggota keluarga kita yang perempuan untuk menyelidiki dengan
seksama sifatnya.

Bila ternyata perempuan yang kita maksudkan untuk dijadikan istri mempunyai
sifat cemburu buta, sebaiknya kita mengurungkan niat kita. Akan tetapi,
bilamana tingkat kecemburuannya masih dapat dierbaiki sehingga tidak sampai
menekan orang lain, kita boleh melanjutkan keinginan kita untuk
memperistrinya dan secara bertahap memperbaikinya hingga ia menjadi
perempuan yang toleran.
Para laki-laki yang ingin megambil seorang perempuan menjadi istri
hendaklah mengutamakan perempuan yag tidak memiliki sifat cemburu buta.
Tujuannya agar kelak tidak megalami percekcokan dan perseteruan dalam
kehidupan berumah tangga dan dapat terwujud rumah tangga yang sainah dan
penuh kasih sayang.***

20 ciri wanita sholehah (13)

Tabah Menderita--------------------

Rasulullah SAW bersabda dalam Hadits berikut :

"Sungguh wanita yang terbaik di antara wanita kamu ialah yang subur, besar
cintanya, teguh memegang rahasia, tabah menderita mengurus keluarganya,.."
(H.R. Thusy)

Penjelasan:

Hadits di atas menerangkan bahwa salah satu sifat baik seorang perempuan
ialah tabah menderita menghadapi kesulitan-kesulitan hidup. Segala bentuk
derita yang dihadapinya tidak membuatnya putus asa sehingga lari ke jalan
yang haram. Misalnya, karena kemelaratannya, ia menjadi pelacur atau
mencuri.

Sifat tabah menderita ialah kemampuan batin untuk tidak mengeluh dan putus
asa menghadapi kesulitan-kesulitan hidup.

Setiap orang sangat mungkin menghadapi berbagai kesulitan dalam kehidupan
di dunia ini. Adakalanya seseorang tabah menghadapi penderitaan, namun
adakalanya cepat berputus asa dan menjadi murung menghadapi kesulitan kecil
sekalipun. Mental semcam ini tentu sangat merugikan yang bersangkutan
karena orang yang mudah berputus asa atau murung mudah kehilangan semangat
hidup dan lebih senang menghindari kesulitan walaupun dengan cara yang
merugikan dirinya sendiri. Karena tidak sanggup menghadapi kesulitan
ekonomi atau tidak bisa menyelesaikan ekonomi atau tidak bisa menyelesaikan
pelajaran yang berat di sekolah misalnya, seseorang memakan obat penenang.
Hal semacam ini tentu merugikan diri sendiri.

Salah satu sifat perempuan yang kurang baik untuk dijadikan istri ialah
tidak tabah menderita. Untuk itulah, Rasulullah SAW memberikan petunjuk
kepada laki-laki mu'min agar tidak mudah tertarik kepada sembarang
perempuan, yang akhirnya hanya akan menimbulkan penyesalan.

Dalam kehidupan berumah tangga boleh dikatakan hampir selalu muncul
kesulitan dan penderitaan. Keluarga yang kekurangan contohnya, tentu
mengalami kesulitan ekonomi saat diterpa krisis moneter. Contoh lain,
anak-anak berprilaku tidak baik tentu akan menimbulkan kejengkelan dan aib
pada orang tua.

Seorang suami yang istrinya tidak tabah menderita akan selalu dirongrong
keluhan-keluhan walaupun hanya hal yang sepele. Suami tentu akan sangat
terganggu dengan sikap istrinya. Sikap istri yang tidak dewasa menghadapi
suatu masalah akan mengganggu ketenangan suami dan merusak konsentrasinya
dalam menghadapi masalah yang lebih besar di luar rumahnya atau persoalan
pekerjaannya. Hal ini dapat membuat prestasi kerja suami menurun atau suami
jenuh tinggal di rumah. Hal-hal negatif semacam ini tentu dapat merusak
keharmonisan rumah tangga. Bila keluarga semacam ini kelak mempunyai anak,
sikap istri yang tidak dewasa mungkin akan berpengaruh tidak baik pada
anak-anak. Hal-hal semacam ini tentu akan merusak suasana kebahagiaan
keluarga dan pertumbuhan mental anak secara sehat.

Oleh karena itu, agar tercapai keharmonisan dan kebahagiaan dalam membina
keluarga setiap laki-laki yang akan memilih calon istri hendaknya
menyelidiki sifat ini pada diri yang bersangkutan. Cara yang bisa dilakukan
antara lain:

1. Melihat pola kehidupan yang bersangkutan dalam menghadapi kesulitan
sehari-hari. Misalnya, kita amati bagaimana sikapnya bila mengalami
kekurangan makan apakah mereka mengatasinya dengan berpuasa atau mengambil
hak orang lain.

2. Menanyakan kepada keluarga dekat atau teman dekat atau tetangga
dekatanya apakah yang bersangkutan orang yang gampang putus asa atau tahan
uji. Misalnya, kita amati sikapnya ketika pembantu rumah tangga mengambil
cuti apakah dia mau mengerjakan rumah sendiri atau tidak.

Dengan cara-cara tersebut sifat perempuan yang ingin dijadikan istri dapat
diketahui. Bila dia ternyata mudah putus asa dan tidak ada harapan untuk
diperbaiki, sebaiknya perempuan semacam ini tidak dijadikan istri. Akan
tetapi,bila sifatnya negatif itu ada harapan untuk diperbaiki, kita boleh
menikahinya, lalu berusaha semaksimal mungkin menghilangkan sifat tersebut
sehingga kelak bisa menjadi perempuan yang tahan menghadapi kesulitan.

Ini perlu dilakukan, sebab adakalanya perempuan yang semula terlihat mudah
sekali murung dan berputus asa menghadapi kesulitan, berubah sifat ketika
sudah bersuami. Sifat negatifnya berubah karena suaminya sabar membimbing
mentalnya sehingga ia menjadi istri yang tabah menderita. Oleh karena itu,
perempuan yang sebelum menjadi istri terlihat pemurung dan mudah berputus
asa, brlum tentu akan tetap bersifat seperti itu kalau sudah menjadi istri.
Jadi, peran suami untuk mengubah sifat negatif istri sanagat besar.
Usahanya mengubah sifat negatif akan menciprumah tangga bahagia dan penuh
ketentraman.

Ringkasnya, seorang laki-laki yang ingin memilih calon istri hendaklah
mengutamakan perempuan yang tabah menderita. Perempuan semacam ini memiliki
modal yang baik untuk menjadi istri. Ia dapat diharapkan mengantarkan
suaminya ke alam kehidupan rumah tangga yang penuh kebahagian dan
ketentraman.***

 

20 ciri wanita sholehah (12)

Subur
---------

Disebutkan dalam Hadits berikut:

"Kawinlah dengan perempuan pecinta lagi bisa punya anak banyak (subur) agar
aku dapat membanggakan jumlahmu yang banyak di hadapan para nabi pada hari
kiamat nanti." (H.R. Abu Dawud dan Nasa'i)

Dari Ma'qil bin Yasar, ujarnya : Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah
SAW, lalu ujarnya : "Wahai Rasulullah, saya telah mendapatkan seorang
perempuan dari keturunan terhormat, kedudukan sosialnya tinggi, dan
berharta, namun mandul. Bolehkah saya mengawininya?" Beliau melarangnya.
Orang itu datang lagi kedua kalinya dan berkata kepada beliau seperti
semula. Ia datang untuk ketiga kalinya, kemudian Rasulullah SAW bersabda
kepadanya : "Kawinilah oleh kalian wanita yang rasa cintanya besar dan
subur, karena kelak aku akan membanggakan kalian di hadapan umat-umat
lain." (H.R. Abu Dawud, Nasa'i dan Hakim)

Penjelasan:

Kesuburan seorang perempuan ditentukan dari kemampuannya melahirkan anak.
Seorang perempuan yang tidak dapat melahirkan anak banyak dikatakan kurang
subur. Ukuran banyak menurut bahasa Arab adalah jumlah lebih dari dua.

Rasulullah SAW mengatakan bahwa perempuan yang subur telah memberikan darma
bakti yang sangat besar kepada agama. Darma bakti yang diberikan bukan
hanya untuk kepentingan duniawi, melainkan juga untuk kepentingan ukhrawi.
Rasulullah menyatakan bahwa beliau di akhirat kelak akan mengumumkan
perasaan bangganya di hadapan para nabi lain karena beliau mempunyai umat
yang terbanyak di antara mereka.

Untuk dapat memperoleh umat yang terbanyak inilah Rasulullah SAW sangat
menganjurkan supaya kaum muslimin mempunyai anak banyak. Agar maksud ini
tercapai, kaum laki-laki muslimin hendaklah mengutamakan
perempuan-perempuan yang subur memiliki kelebihan dunia dan akhirat
dibandingkan dengan perempuan yang tidak subur.

Hadits tersebut dengan tegas memberikan petunjuk kepada para istri agar
memiliki tekad kuat untuk melahirkan anak banyak. Hal ini perlu
diperhatikan karena mereka akan memperoleh penghargaan yang tinggi di
akhirat kelak. Mereka patut merasa bangga karena telah membantu Rasulullah
SAW memperoleh kemuliaan yang tingggi di hadapan para nabi lainnya.

Istri yang diminta melahirkan anak yang banyak oleh suaminya tidak
seharusnya merasa terbebani selama hal tersebut tidak mengancam kesehatan
dan keselamatan jiwanya. Mereka harus menyadari bahwa usahanya telah
menyumbangkan amal shalih yang sangat berharga bagi kepentingan Islam.
Dengan banyaknya jumlah umat Islam, insya Allah akan mudah bagi kaum
muslimin menyiapkan sumber-sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam
menangani berbagai masalah di dunia ini.

Memiliki istri yang subur dan mau melahirkan anak banyak akan memperoleh
keuntungan duniadan akhirat. Keuntungan di dunia ialah martabat dan
kemuliaannya dan istrinya terangkat oleh anak-anaknya bila mereka menjadi
anak shalih. Akan tetapi, ia dan istrinya tidak akan mendapat kehinaan dan
rasa malu bila mereka menjadi orang tidak baik.

Keuntungan di akhirat yang didapatkan olehnya dan juga istrinya adalah
pahala amal shalih anaknya bila mereka telah meninggal, bahkan kelak mereka
dapat menyelamatkan suami dan istri tersebut dari siksa neraka, sedangakn
dosa anak tidak menambah dosa suami istri yang telah meninggal.

Adapun kerugian memiliki istri tidak subur ialah adanya kemungkinan besar
untuk tidak mendapatkan anak. Suami istri yang tidak mempunyai anak tidak
akan memperoleh keuntungan seperti yang didapat oleh mereka yang mempunyai
anak.

Untuk mengetahui kesuburan calon istri dapat ditempuh cara-cara antara
lain:

1. Memperhatikan keturunnya apakah nenek dan ibunya termasuk perempuan yang
subur atau tidak.

2. Melakukan tes kesehatan yang dewasa ini dengan mudah dapat menentukan
subur atau tidakanya seorang perempuan.

Dengan cara-cara sah semacam inilah, seorang laki-laki dapat mengetahui
kesuburan calon istrinya.

Kita harus mempunyai anak banyakuntuk memenuhi seruan Rasulullah SAW
seperti yang telah disebutkan dalam Hadits. Hal ini menunjukkan bahwa anak
yang kita miliki memberi nilai duniawi dan ukhrawi yang tinggi. Di dunia
anak-anak yang shalih menjadi kebanggaan orang tua; di akhirat mereka dapat
menyelamatkan orang tuanya dari ancaman siksa neraka. Selain itu, orang tua
yang mempunyai anak yang banyak akan memperoleh penghargaan dan pahala yang
besar karena telah memnuhi harapan Rasulullah.

Ringkasnya, setiap laki-laki muslim harus memperhatikan subur tidaknya
perempuan yang hendak dijadikan istri. Tujuannya adalah supaya
perkawinannya kelak benar-benar membawa keberuntungan bersama di dunia dan
di akhirat. Dengan memiliki istri yang subur ia bisa melakukan amal shalih
yang membawa kebahagian dunia akhirat

20 ciri wanita sholehah (11)

Pandai Menyimpan Rahasia
----------------------------

Rasulullah SAW bersabda dalam Hadits berikut :

"Sungguh wanita yang terbaik di antara wanita kamu ialah yang subur, besar
cintanya, teguh memegang rahasia,..." (H.R. Thusy)

Penjelasan:

Hadits tersebut menerangkan ciri-ciri perempuan yang baik untuk dijadikan
istri, salah satunya ialah pandai menyimpan rahasia.

Rahasia adalah sesuatu yang tidak patut diketahui oleh orang lain. Apabila
sesuatu yang diketahui oleh orang lain dapat menimbulkan kemarahan yang
bersangkutan atau mengancam kepentingannya atau membuat malu, hal tersebut
itu disebut rahasia.

Rahasia ada bermacam-macam, antara lain rahasia rumah tangga, rahasia
kantor, rahasia bisnis, rahasia partai, rahasia negara, dan lain-lainnya.
Semua rahasia tidak patut dibocorkan kepada orang lain karena hal semacam
itu akan merugikan orang yang bersangkutan.

Kerugian yang diderita oleh orang lain tentu bergantung pada
permasalahannya. Jika permasalahannya sangat peka karena menyangkut
keamanan negara dan masyarakat, bahayanya pun akan sangat besar. Jika
rahasia itu menyangkut pribadi seseorang, hal itu akan sangat merusak
kredibilitasnya.

Seorang laki-laki dalam memilih istri harus memperhatikan sifat-sifat yang
bersangkutan apakah ia termasuk orang yang pandai menyimpan rahasia atau
tidak. Hal ini perlu dilakukan, karena orang-orang yang tidak bisa menjaga
lidahnya, tidak akan memperhatikan kerahasiaan suatu masalah yang
dibicarakan. Apa saja yang diketahuinya dilontarkan kepada orang lain. Hal
ini semacam ini tentu saja akan sangat merugikan kepentingan suami.

Seorang perempuan yang pandai menyimpan rahasia suami atau keluarganya akan
dapat menjaga kehormatan suami dan keluarganya dengan baik, apalagi bila
rahasia tersebut menyangkut kepentingan umum. Sebaliknya, istri yang tidak
pandai menjaga rahasia suami dan keluarganya, tentu akan membuat aib bagi
suami dan keluarganya, bahka dapat membahayakan keselamatan jiwa mereka.
Seorang istri yang tidak pandai menjaga kehormatan dan kewibawaan
keluarganya di hadapan orang lain atau di tengah masyarakat adalah orang
yang kepribadiannya tidak sehat.

Istri yang tidak pandai menyimpan rahasia suami bisa merugikan nama baik
suaminya. Misalnya, istri seorang pejabat yang mengurus kepentingan
pemeriksaan pajak yang tidak pandai menjaga rahasia tugas suaminya akan
merugikan kredibiltas suami. Ketika suami melakukan pemeriksaan pajak atau
seorang pengusaha dan ditemukan adanya pelanggaran pengusaha tersebut dalam
perpajakan, sehingga yang bersangkutan akan dapat dikenakan sangsi pidana,
istri membocorkan rahasia tersebut kepada pengusaha yang diperiksa
suaminya.

Istri yang tidak pandai menyimpan rahasia suami sangat membahayakan
keselamatan suami dan keluarganya karena bisa saja rahasia penting suami
dan keluarganya diketahui oleh orang lain, padahal tersiarnya rahasia
tersebut dapat membahayakan keselamatan jiwa suami dan keluarganya.
Misalnya, suaminya seorang petugas reserse yang tengah mengejar seseorang
yang dianggap pengacau keamanan negara. Istri kemudian membocorkan hal ini
kepada orang lain sehingga sampailah beritanya kepada yang bersangkutan.
Sikap istri ini boleh jadi menyebabkan buron yang sedang dicari suaminya
melarikan diri atau berusaha membunuh pengejarannya. Jika terjadi hall
semacam ini, tentulah keamanan dan keselamatan suaminya dalam bahaya.

Pada masa Muhammad Hatta menjadi wakil presiden RI tahun 1951, beliau
dengan Safrudin Prawiranegara sebagai menteri keuangannya mengambil
kebijaksanaan memotong nilai uang sampai 50%. Uang yang nilainya Rp. 5,- ke
atas dipotong 50%. Kebijakan ini diputuskan oleh kabinet yang sidangnya
dipimpin oleh wakil presiden Muhammad Hatta.

Beberapa hari kemudian setelah sidang ini, pemerintah mengumumkan kebijakan
tersebut. Pada saat keluar pengumuman tersebut, istri Bung Hatta berkata
kepada beliau, mengapa dia tidak diberi tahu bahwa pemerintah merencanakan
pemotongan uang sehingga nilainya tinggal 50%. Atas pernyataan istrinya,
Bung Hatta tidak menanggapi. Menurut Bung Hatta, hal ini menyangkut rahasia
negara dan menjadi kepentingan umum harus disimpan begitu rupa, sekalipun
terhadap istrinya.

Sikap Bung Hatta semacam ini patut menjadi pelajaran bagi kita betapa
pentinya kehati-hatian seseorang dalam menjaga rahasia walaupun terhadap
istrinya sendiri jika masalahnya menyangkut kepentingan negara atau
masyarakat. Sudah tentu Bung Hatta tidak bermaksud tidak mempercayai
istrinya. Beliau menilai bahwa persoalan yang dirahasiakannya jauh lebih
penting dibandingkan dengan hubungan seorang suami dengan istrinya.

Untuk mengetahui apakah calon istri pandai menyimpan rahasia atau tidak,
perlulah diadakan penelitian terhadap yang bersangkutan. Cara-cara yang
dapat ditempuh antara lain:

1. Menanyakan hal tersebut kepada teman-teman perempuan dekatnya. Bila
menurut teman-temannya ia ternyata tidak mampu menjaga rahasia dan sifatnya
tidak bisa diperbaiki, sebaiknya ia tidak dipilih menjadi istri. Misalnya,
dengan menanyakan apakah dia bisa memegang rahasia bila temannya bercerita
kepadanya dengan pesan agar tidak disampaikan kepada siapa pun, atau apakah
dia sering menceritakan aib seseorang kepada teman-temannya.

2. Mengujinya dengan menceritakan sesuatu yang dianggap rahasia, kemudian
diselidiki apakah dia menyebarkan kepada orang lain atau menyimpannya untuk
dirinya sendiri.

Setelah melakukan upaya untuk mengetahui kemampuan calon istri menyimpan
rahasia dan terbukti calon istri seorang yang bisa menjaga rahasia, ia bisa
dipercayai sebagai istri yang baik. Perlu kita ketahui bahwa orang yang
kita percayai sebagai istri bukan hanya dipercaya sebagai teman untuk
memenuhi kebutuhan biologis, melainkan juga dipercaya sebagai sahabat dalam
segala urusan pribadi yang menyangkut semua aspek kehidupan suami. Bila
istri dapat memenuhi persyaratan semacam ini, suami akan terbantu dalam
mengemban tugas-tugas penting dalam kerjanya, apalagi tugas-tugas yang
penuh rahasia.
Insya Allah, ia akan mampu menjaga martabat dan kehormatan
suaminya di hadapan orang lain dan di tengah masyarakat.

Jadi, karena menyimpan rahasia merupakan hal yang tidak mudah dilakukan
oleh kebanyakan orang, laki-laki harus memperhatikan hal itu. Ia seharusnya
memilih calon istri yang pandai menyimpan rahasia. Insya Allah, segala
kekurangan dan aib rumah tangga tidak akan pernah diketahui orang lain,
sekalipun mertua atau kerabat dekatnya.***

20 ciri wanita sholehah (10)

Senang Menyambung Ikatan Kerabat
------------------------------------

Dalam Hadits berikut disebutkan:

Dari Maimunah ra, sesungguhnya ia telah memerdekakan salah seorang budak
perempuannya tanpa lebih dahulu minta izin kepada Nabi SAW. Ketika tiba
saat Nabi bergilir kepadanya, ia berkata: "Wahai Rasulullah, apakah Tuan
tahu bahwa saya telah memerdekakan budak perempuanku?" Sabdanya: "Apakah
engkau telah melakukannya?" Jawabnya: "Ya" Sabdanya: "Alangkah baiknya
kalau budak perempuan itu engkau hadiahkan kepada paman-paman dari pihak
ibumu karena pahalanya akan lebih besar bagi dirimu." (H.R. Bukhari,
Muslim, Abu Dawud, dan Nasa'i)

Penjelasan:

Perempuan yang baik untuk dijadikan istri adalah perempuan yang suka
menjalin ikatan silahturahmi dengan keluarga dan kerabat.

Hadits di atas menceritakan bahwa ketika Maimunah memberitahu Rasulullah
SAW, bahwa dirinya telah memerdekakan budak miliknya, beliau bersabda:
"Alangkah baiknya kalau budak perempuan itu engkau hadiahkan kepada
paman-paman dari pihak ibumu." Ini berarti bahwa Rasulullah SAW lebih
menekankan perlunya mempererat ikatan kekerabatan daripada sekedar
membebaskan budak.

Peranan seorang istri sangat besar dalam mempererat hubungan suaminya
dengan keluarga dan kerabatnya. Bila seorang istri suka menjaga dan
memelihara hubungan dengan kerabat-kerabatnya, baik dari pihaknya sendiri
maupun dari puhak suaminya, jaringan hubungan kekeluargaan akan menjadi
luas, sehingga memudahkan mereka untuk saling menerima dan memberi bantuan.

Kebanyakan orang, terutama para istri, tidak suka bila dia harus membantu
atau menanggung beban hidup orang lain. Mereka lebih mengutamakan keseja
hteraan keluarganya daripada membantu kerabat atau keluarga besarnya.
Umumnya, perempuan lebih mengutamakan diri dan anak-anaknya dan cenderung
kurang peduli dengan keluarga besarnya. Mereka khawatir kalau terlalu
banyak membantu keluarga besar, kepentingannya tidak terpenuhi. Hal inilah
yang sering merintangi para istri untuk bersikap lebih dermawan kepada
keluarga besarnya, apalagi kepada keluarga besar suaminya.

Kita tak boleh merasa tidak memerlukan uluran tangan keluarga atau kerabat
kita, karena sikap semacam ini hanya merugikan diri sendiri. Walaupun
keluarga kita berkecukupan, kita harus ingat bahwa kekayaan tidak bisa
dinikmati selamanya. Peristiwa-peristiwa mendadak yangbisa menghancurkan
kekayaan dan kesejahteraan, tidak dapat kita duga datangnya. Hal semacam
ini kemungkinan besar tidak dapat kita atasi sendiri sehingga memerlukan
bantuan orang lain. Oleh karena itu siapakah yang kita harapkan dapat
memberikan bantuan jika bukan dari keluarga besar kita sendiri.

Sebuah keluarga kaya misalnya, mereka merasa tidak memerlukan bantian lagi
dari keluarga besarnya, lalu bersikap acuh dan merendahkan. Suatu ketika
keluarga ini mengalami malapetaka, misalnya rumahnya terbakar habis
sehingga tidak tersisa harta sedikitpun. Pada saat semacam ini, siapakah
yang diharapkan untuk segera memberikan bantuan kepada dirinya jika
hubungannya dengan keluarga besarnya tidak baik? Dia akan menderita dan
putus asa karena tidak ada orang yang bisa diharapkan pertolongannya. Ia
tidak bisa berharap kepada keluarga besarnya karena selama ini tidak mau
peduli kepada mereka.

Untuk mengetahui seberapa jauh minat dan hasrat calon ustri terhadap upaya
pemeliharaan ikatan silahturahmi dengan keluarga, kita dapat menempuh
cara-cara antara lain:

1. Menanyakan kepada kerabat dekatnya apakah yang bersangkutan kenal, akrab
dan sering berkunjung atau tidak.

2. Menanyakan kepada teman-teman perempuannya atau tetangga sekitarnya
apakah dia berhubungan baik dengan mereka atau tidak.

Karena pentingnya keluarga besar dan kerabat bagi setiap keluarga, kita
wajib memperhatikan calon istri kita seberapa jauh ia mempedulikan kerabat
dan keluarga besarnya. Bila yang bersangkutan adalah orang yang selalu
memelihara dan menyuburkan ikatan silahturahmi dengan keluarga dan
kerabatnya, perempuan semacam ini baik dijadikan istri dan akan membawa
berkah dalam membangun rumah tangga kelak. Sebaliknya, jika dia tidak
peduli dengan ikatan kekeluargaan, kemungkinan besar perempuan semacam ini
tidak akan memberikan berkah dalam keluarga suaminya. Oleh karena itu,
carilah istri yang suka memelihara ikatan silaturahmi